Page 174 - Beberapa Pemikiran Tentang Status tanah dan Dinamikanya
P. 174

penguasaannya apabila tanahnya: a. tidak dimohon hak; tidak
                diusahakan; atau ctidak dipergunakan; d. atau tidak dimanfaatkan
                sesuai dengan persyaratan atau ketentuan yang ditetapkan dalam
                iizin lokasi, surat keputusan pemberian hak,  surat keputusan
                pelepasan kawasan hutan, dan/atau dalam izin/keputusan/surat
                lainnya dari pejabat yang berwenang.
                     Pengertian tanah terlantar dapat diketahui dalam Peraturan
                Kepala BPN RI Nomor 4 Tahun 2010, yaitu pada Pasal 1 butir 6:
                tanah yang sudah diberikan hak oleh Negara berupa HM, HGU,
                HGB, Hak Pakai dan Hak Pengelolaan, atau dasar penguasaan
                atas tanah yang tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak
                dimanfaatkan sesuai dengan keadaannnya atau sifat dan tujuan
                pemberian hak atau dasar penguasaannya.

                     Sehubungan dengan pengertian tanah terlantar ini, penulis
                dapat membedakan menjadi dua,  yaitu Pertama, tanah terlantar
                                              100
                secara fisik dan Kedua, tanah terlantar secara yuridis.

            c.   Kriteria Objek Tanah Terlantar
                     PP Nomor 11 Tahun 2010 yang baru ini ditentukan objek
                tanah terlantar sebagaimana diatur dalam Pasal 2. Kemudian
                dalam Pasal 3 dirumuskan kriteria tanah yang tidak termasuk objek
                penertiban tanah terlantar, yaitu:
                1)  Tanah HM atau HGB atas nama perseorangan yang secara
                     tidak sengaja tidak dipergunakan sesuai dengan keadaan atau
                     sifat dan tujuan pemberian haknya; dan
                2)  Tanah yang dikuasai pemerintah baik secara langsung maupun
                     tidak langsung dan sudah berstatus maupun belum berstatus
                     Barang Milik Negara/Daerah yang tidak sengaja tidak
                     dipergunakan sesuai dengan keadaan atau sifat dan tujuan
                     pemberian haknya.
                     Hak atas tanah perseorangan yang berupa HM atau HGB


            100  Tanah Terlantar secara fisik (didasarkan pada kondisi lapang). Jika tanahnya
                tidak dimanfaatkan atau dibiarkan dalam keadaan tidak digunakan sesuai
                keadaan,  sifat  dan  tujuan  daripada  haknya.  Tanah  Terlantar  secara  Yuridis,
                apabila tanah tersebut di samping memenuhi kriteria tanah secara fisik, juga
                telah diterbitkan SK Kepala BPN tentang Penetapan sebagai Tanah Terlantar.
                Sarjita, Ibid: 8-9


                                          159
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179