Page 139 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 139

irigasi sudah dikelilingi oleh permukiman warga. Jaringan irigasi yang
            dikelilingi permukiman tidak akan menjadi masalah jika masyarakat
            sadar pentingnya jaringan irigasi bagi lahan pertanian, tetapi menjadi
            sebaliknya saat masyarakat sekitar tidak  menjaga  jaringan tersebut
            akan  menyebabkan  terputusnya  rantai aliran  sungai yang akhirnya
            sudah tidak dialiri air.

                Jaringan irigasi yang terputus dan menyebabkan aliran air tidak
            tersedia semakin  memperparah  keadaan saat  terjadinya  fenomena
            El  Nino.  Fenomena  tersebut  terjadi  di Kabupaten Sleman  yang
            berdampak buruk terhadap kegagalan panen khususnya persawahan
            (Warno,  Wawancara 6 Maret 2024).  Pemangku kepentingan  yang
            berperan  dalam sektor  pertanian  telah  berusaha  membuat sumur
            bor untuk mengurangi efek buruk dari El Nino yang menyebabkan
            kekeringan parah akibat defisit air. Fakta yang terjadi banyak sumur
            bor di Kabupaten Sleman tidak memiliki jumlah air yang mencukupi
            dan tidak  keluar  airnya  dikarenakan  pipa  sumur tersebut tidak
            dapat  menjangkau  air tanah  yang terlalu  dalam.  Kondisi tersebut
            diakibatkan pemakaian air tanah yang terlalu banyak oleh masyarakat
            khususnya untuk memenuhi kebutuhan sektor non pertanian. Hal ini
            didukung kajian oleh Purwantara (2015) bahwa bertambahnya lahan
            terbangun telah mengakibatkan penurunan air tanah sebesar 30 cm
            setiap tahunnya di Provinsi DIY. Kabupaten Sleman identik dengan
            sawah irigasi yang mendominasi dibandingkan sawah tadah hujan,
            tetapi dengan kondisi seperti itu dapat menyebabkan sawah irigasi
            akan semakin berkurang di masa mendatang. Hasil analisis spasial
            memperkuat pernyataan tersebut bahwa prediksi total lahan sawah
            tahun 2033 hanya seluas 14.514,337 ha dan semakin berkurang di tahun
            2043 menjadi 11.739,214 ha.


            4.  Penurunan Produktivitas Pertanian dan Nilai Tukar Petani (NTP)
                Produktivitas hasil pertanian dan NTP memiliki keterkaitan yang
            erat dalam mempengaruhi kesejahteraan petani dan keluarganya di
            Indonesia.  Produktivitas  pertanian berkaitan  dengan kemampuan
            para petani untuk  mendapatkan penghasilan  dari  hasil  tanaman
            pangan  dan hortikultura  yang  bertambah  secara konsisten.  NTP


            108   Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
                  Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144