Page 236 - Ranah Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris
P. 236
Penguasaan Tanah dan Kelembagaan
Tambahan kewajiban dan berkurangnya hak pemacul
yang berupa besamya bawon, nampaknya tidak akan mengu-
rangi sistem paculan Kebanggan, karena secara total sedesa
nilai mutlak bawon yang diterima oleh pemacul tiap hektar
naik 70%. Kewajiban pemacul bertambah dan tambahan pe-
kerjaan itu diimbali dengan kenaikan pendapata bawon (Tabel
5.20.).
Di Sukosari sistem ceblokan disebut dengan istilah setem-
pat, kedokan dan betonan. Istilah kedokan sama dengan istilah
ceblok misah di Balida, dan istilah betonan sama dengan ceblok
gorol, juga di Balida. Kewajiban dan hak penceblok selama 10
tahun terakhir ini tidak mengalami perubahan. Kewajiban pen-
ceblok di Sukosari ialah tanam, menyiang, dan panen. Meski-
pun kegiatan dalam pekerjaan panen bertambah, akan tetapi
tidak mengubah besar bawon. Oleh karena besar bawon tetap,
yaitu seperlima bagian dari hasil panen, maka tambahan peker-
jaan dalam kegiatan panen dianggap senilai dengan tambahan
pendapatan bawon yang diakibatkan oleh kenaikan produksi
karena penerapan teknologi baru oleh petani. Pendapatan pen-
ceblok pada MH 1968/69 sebesar 3,02 kuintal per ha, dan
bagian penceblok pada MH 1980/81 sebesar 9,48 kuintal per
ha. Ini berarti bahwa tambahan pekerjaan dalam kegiatan
panen bernilai 214% dari pendapatan sebelum teknologi baru
diterapkan (lihat juga Tabel 5.20.).
167