Page 509 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 509
Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pomalaa, senjata tuan-tuan dititip di Markas Barisan PETA/API/PI
Kolaka. Bila Tuan-tuan kembali dari Pomalaa senjatanya boleh
diambil. ―Keamanan Tuan-tuan selama berada dalam Daerah RI
Kolaka tanggungan kami. Kalau Tuan-tuan tidak menghiraukan
permintaan kami, keselamatan Tuan-tuan diluar pengetahuan
43
kami .
Letnan John Van Boon dengan congkak tanpa kata-kata
melanjutkan perjalanan ke Pomalaa melewati pos-pos barisan
PETA/API/PI. Letnan John Van Boon dan pasukannya jelas adalah
Tentara NICA, yang tidak mengakui Proklamasi 17 Agustus 1945 dan
menghina serta memandang enteng Pemerintah dan Pejuang bersenjata
Pembela Proklamasi 17 Agustus 1945.
Sore hari pada pukul 15. 30 tanggal 19 November 1945
rombongan kembali dari Pomalaa, pada saat akan melewati Pos
penjagaan Sabilambo, maka para pemuda menghadang mereka.
Tembakan pertama di mulai disusul tembakan beruntun dari pemuda
pejuang. Tentara NICA membalas tembakan beruntun, seorang
pemuda Republik kena tembakan.
Tentara Jepang lompat berlindung di selokan tidak melepaskan
tembakan, kemudian berteriak ―Indonesia‖. Tembak, di sini Nippon
Tuan, Nippon Indoneia Banzai. Seluruh tembakan Pejuang bersenjata di
arahkan pada mobil Tentara NICA. Pemuda pejuang serempak
menembak sambil berteriak, kalau mau hidup menyerah Tentara NICA
diserbu Barisan Tombak, Letnan John van Boon menghilang (lari
meninggalkan pasukannya sambil bertempur). Satu orang Tentara NICA
(berkebangsaan Indonesia) mati tertombak oleh pemuda Lantema
dengan menggunakan Tombak Karada. Ada 2 orang Tentara NICA
(Bangsa Indonesia) menyerah dengan senjatanya Yunggle Gun
(Jenggel), dua orang Tentara Jepang luka ringan bagian paha, setelah
mendapat pertolongan Palang Merah Indonesia mereka bergabung
dengan pemuda pejuang. Pada pukul 17. 00 para pejuang bersenjata
mengadakan apel konsolidasi dan pemekaran organisasi perjuangan di
Markas Pemuda Pundoho. Selesai santap siang dan istirahat, Opu
Topatampanangi anggota BPR (Badan Pertimbangan Revolusi)
mengumumkan Terbentuknya PKR (Pembela Kedaulatan Rakyat).
497