Page 15 - Produk Cheduty 2025
P. 15

Eau De Parfum
Parfum biasa dikenal dengan minyak wangi adalah
campuran berbagai macam senyawa kimia dengan bahan
dasar essential oil yang mampu memberikan aroma wangi
bagi objek yang terkena campuran. Dibandingkan dengan
jenis parfum lainnya, seperti Eau de Toilette atau Cologne, Eau
de Parfum (EDP) memiliki aroma yang lebih intens dan tahan
lama karena konsentrasi minyak atsiri yang tinggi, biasanya
antara 15 dan 20%. Didalam sebuah parfum terdapat tiga
bagian (note), yaitu top note dengan total 15-25% dari total
keseluruhan parfum, middle note 30-40%, dan base note 40-
55% (Mustakim dkk., 2019).
Dalam pembuatan parfum ini minyak atsiri lavender dipilih
untuk berperan sebagai aroma atas (top note). Aroma atas
adalah kesan pertama yang muncul saat parfume
disemprotkan. Karakteristik aroma atas umumnya ringan,
segar, dan mudah menguap. Tujuannya adalah untuk
memberikan kesan pertama yang menarik dan menyegarkan,
serta membangkitkan minat sebelum aroma-aroma
selanjutnya muncul.
Selanjutnya, minyak atsiri cengkeh, dan melati dikelompokkan
sebagai aroma engah (middle notes) dan vanila sebagai aroma
dasar (base notes). Aroma tengah ini muncul setelah aroma
atas mulai memudar dan membentuk inti atau jantung dari
parfume. Middle notes memberikan karakter utama dan
kedalaman pada parfum, serta menentukan tema dan
klasifikasi parfum tersebut (misalnya, floral, oriental, woody).
Cengkeh dengan aromanya yang hangat dan pedas, melati
dengan aromanya yang manis dan floral, serta vanila dengan
aromanya yang manis dan lembut, bekerja bersama untuk
menciptakan kompleksitas dan keseimbangan pada parfum
ini. Kombinasi ini memberikan nuansa yang lebih kaya dan
penuh, menjembatani antara kesegaran aroma atas dan
kehangatan aroma dasar yang akan muncul kemudian.

































































   13   14   15   16   17