Page 43 - Buku Ajar Biokimia 2 (Metabolisme)

dalam glukoneogenesis di hati. Gliserol fosfat adalah zat antara esensial dalam sintesis triasilgliserol di adiposit, tetapi sel-sel ini kekurangan gliserol kinase dan karenanya tidak dapat begitu saja memfosforilasi gliserol. Sebaliknya, adiposit melakukan versi glukoneogenesis yang terpotong, yang dikenal sebagai gliseronogenesis: konversi piruvat menjadi dihidroksiaseton fosfat melalui reaksi awal glukoneogenesis, diikuti dengan reduksi dihidroksiaseton fosfat menjadi gliserol fosfat.
Regulasi Glikolisis dan Glukoneogenesis Adalah Diatur secara timbal balik. Jika glikolisis (konversi glukosa menjadi piruvat) dan glukoneogenesis (konversi piruvat menjadi glukosa) dibiarkan berjalan secara simultan dengan kecepatan tinggi, hasilnya adalah konsumsi ATP dan produksi panas. Misalnya, PFK-1 dan FBPase-1 mengkatalisis reaksi yang berlawanan:
ATP + fruktosa 6-posfat Fruktosa 1,6-bisposfat + H2O
Jumlah kedua reaksi tersebut adalah: ATP + H2O ADP + Pi + panas
Kedua reaksi enzimatik ini, dan beberapa reaksi lainnya dalam dua jalur, diatur secara alosterik dan dengan modifikasi kovalen (fosforilasi). Jalur diatur sehingga ketika fluks glukosa melalui glikolisis naik, fluks piruvat menuju glukosa turun, dan sebaliknya.
C. Jalur Pentosa Posfat
Jalur pentosa fosfat adalah jalur metabolisme alternatif untuk oksidasi glukosa di mana tidak ada ATP yang dihasilkan. Produk utamanya adalah NADPH, zat pereduksi yang diperlukan dalam beberapa proses anabolik, dan ribosa-5-fosfat, komponen struktural nukleotida dan asam nukleat. Jalur pentosa fosfat terjadi di
PFK-1
ADP + Fruktosa 1,6-bisposfat Fruktosa 6-posfat + Pi
FBPase-1
41