Page 101 - Buku Ajar Kimia Wirausaha Sapi
P. 101

 Pada Pemberian pada Ternak. Jerami padi yang difermentasi dijadikan sebagai pakan berserat utama untuk ternak sapi, diberikan sebanyak 6-8 kg/ekor/hari. Sedangkan pakan konsentrat diberikan sebanyak 1 % dari berat badan Formula ransum pakan konsentrat dapat disesuaikan dengan bahan yang ada ditempat, salah satu contoh formula ransum pakan konsentrat adalah 2 bagian dedak, 1 bagian jagung dan 1 bagian bungkil kelapa dan ditambahkan vitamin mineral sebanyak 1 kg untuk setiap 100 kg pakan konsentrat.
Pertumbuhan sapi ternak membutuhkan asupan dengan nutrisi yang cukup. ?salah satunya vitamin. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Vitamin sangat penting karena memengaruhi kualitas dan produktivitasnya. Setidaknya. ada 4 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh sapi.
Jenis vitamin secara umum ada dua. yakni larut dalam air dan larut dalam lemak. Vitamin B dan C yang larut dalam air dapat disintesa oleh mikroorganisme dalam rumen sapi.
 Di awal masa pertumbuhan. vitamin B yang dibutuhkan oleh anakan sapi diperoleh dari susu induknya. Sementara itu. vitamin larut lemak didapatkan sapi dari pakan. Jenis vitamin yang dibutuhkan oleh sapi pertama adalah vitamin A. Vitamin ini bermanfaat untuk memelihara kulit. mulut. mata. perut. dan saluran genital. Vitamin A juga dapat mengurangi cekaman suhu. Biasaya pemberian vitamin A pada sapi dilakukan dalam bentuk karoten atau provitamin A dengan cara disuntikkan atau oral. Pemenuhan kebutuhan vitamin A bagi sapi adalah 1.000 IU tiap satu pound atau 0.453 kilogram ransum finisher. Kebutuhan ini akan ditingkatkan hingga 1.275 IU bagi sapi bunting dan 1.775 IU bagi sapi laktasi dan pemacek. Kelebihan vitamin A akan disimpan dalam hati dan lemak sapi. Namun. perlu diperhatikan bahwa pemberian vitamin A berlebihan bagi sapi juga dapat menimbulkan keracunan.
Vitamin B1 merupakan salah satu jenis vitamin yang tidak stabil. Stabilitasnya dipengaruhi oleh pH. suhu dan cara pengolahannya. Pencucian merupakan faktor penting yang mempengaruhi kehilangan tiamin dalam bahan pangan. Pada umumnya sebelum kacang kedelai dimasak dilakukan proses pencucian dan perendaman sehingga menghasilkan kacang kedelai yang bersih. Proses pencucian dan perendaman menyebabkan berkurangnya kadar tiamin kacang kedelai yang bersifat mudah larut dalam air.Berdasarkan hal di atas peneliti tertarik untuk mengetahui perbedaan kadar vitamin B1 pada kacang kedelai dan tempe. Karena pada pembuatan tempe, kacang kedelai harus direbus terlebih dahulu. Perebusan atau proses memasak kacang kedelai dapat merusakkandungan vitamin yang terdapat dalam kacang kedelai. Dengan tujuan untuk melihat perbedaan kadar vitamin BI yang terkandung dalam kacang kedelai dan tempe. Kadar vitamin B dipengaruhi oleh proses pengolahan
(pencuciaan, perendaman dan pemasakan). Setelah larutan yang bersih, uji identifikasi yaitu
 dengan menggunakan pereaksi tiokrom dengan hasil lapisan terpisah dan berfloresensi biru ungu. reaksi dengan menggunakan timbal asetat dengan hasil larutan menjadi berwarna kuning dan memiliki endapan, dan dengan menggunakan reaksi diazotasi yang hasilnya larutan berubah warna menjadi merah jingga. Dari hasil identifikasi pada kacang kedelai dan tempe kita dapat menyimpulkan bahwa pada kacang kedelai dan tempe memang terdapat kandungan vitamin B1.1 Selanjutnya untuk mendapatkan kadar vitamin B dapat dilakukan pengukuran dengan metode spektrofotometri visibel. Metode ini merupakan metode yang sederhana, mudah dan selektif dengan menggunakan sampel dalam jumlah yang sedikit dengan waktu yang singkat, dan dapat diterapkan langsung pada vitamin B dalam fase air tanpa melakukan ekstraksi dengan pelarut organik.
 98 | Drs. K. Anom W, M.Si., Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A.,Ph.D.,Drs. Made Sukaryawan, M.Si.,Ph.D.,dkk



























































































   99   100   101   102   103