Page 133 - Buku Ajar Kimia Wirausaha Sapi
P. 133
memiliki mata bersih dan cerah, dan tidak memiliki lendir di hidungnya. Jika ada lendir di hidungnya, itu berartisapi tersebut memiliki gangguan pada pernapasan. Kulit dan bulu sapi juga harus bersih dan tidak rontok sebagai tanda sapi terhindar dari infeksi dan zat berbahaya, kukunya tidak panas bila disentuh dan dubur serta ekor sapi juga harus diperiksa apakah ada gejala diare atau tidak. Yang keenam yaitu Pemberian Pakan. Untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan sapi dengan cepat, maka sapi perlu diberi pakan dengan cara tertentu. Pemberian pakan hijau saja pada sapi kurang efektif sehingga perlu dikombinasikan antara pakan hijau dengan pakan yang mengandung konsentrat seperti ampas tahu, kulit kacang kedelai, bekatul, dan kulit nanas. Sedangkan makanan sepertijerami, daun, tebu dan alang-alang merupakan makanan yang berkualitas rendah. Dan yang terakhir perawatan sapi Lakukan vaksinasi dan beri obat cacing untuk menjaga kekebalan tubuh sapi. Kandang harus dibersihkan setiap hari supaya tetap kering dan bersih guna menghindari berbagai virus dan penyakit yang menyerang tubuh sapi. Jangan sampai kandang terkena cipratan air hujan. Karena hal itu dapat membuat kandang sapi lembab, bau, dan mudah menjadi sarang bakteri, virus, kuman penyakit.
Vitamin B kompleks merupakan vitamin larut air yang dibutuhkanoleh hewan ternak dengan fungsi utama yaitu sebagai kofaktor enzim yang terlibat dalam metabolisme asam amino, energi, asam lemak dan asam nukleat. Fungsi – fungsi tersebut berpengaruh terhadap proses pertumbuhan hewan ternak tersebut.Vitamin C juga berfungsi dalam pembentukan protein yangdigunakan untuk membuat kulit, tendon, ligamen. Membentuk pembuluh darah yang berguna untuk penyembuhan luka dan pembentukan jaringan parut. Memperbaiki dan memelihara tulang, gigi dan tulang rawan. Membantu penyerapan zat besi dalam tubuh manusia ataupunn padahewan ternak. Vitamin c adalah salah satu jenis vitamin yang larut terhadap air dan sangat berperan dalam menangkal berbagai penyakit, dikarenakan vitamin c termasuk golongan antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler Untukmenganalisis kadar vitamin c kita memakai metode titrasi iodimetri. Hasilnya adalah terbentuk warna biru.
Ada 4 tahap yang harus dilakukan dalam analisis ini yang pertama yaitu persiapan sampel, yang kedua persiapan reagen, yang ketiga titrasi dan yang terakhir perhitungan hasil titrasi. Sampel yang digunakan bisa berbagai macam , bisa tablet vitamin c dengan dilarutkan dalam 200 ml Air. Atau jus buah yang disaring menggunakan kertas saring hingga didapat filtratnya, unruk buah segar ditimbang dulu sebanyak 100 gr kemudian dihancurkan bersama air 50 ml setelah disaring filtrate diencerkan dengan menggunakan labu ukur hingga 100 ml,bisa juga menggunakan minum kemasan bubuk dengan ditambahkan 200 ml air. Larutkan 0,5 g amilum dalam 30 ml aquades yang telah dipanaskan hingga hampir mendidih pindahkan kedalam labu ukur 50 ml kemudian tambahkan aquades hingga tanda batas.
Reagen kedua adalah iodine. Larutkan 5 g KI dan 0,268 g KIO3 Kedalam 200 ml aquades tambahkan 30 ml asam sulfat 3M lalu pindahkan larutan kedalam labu ukur 500ml dan tambahkan aquades hingga tanda batas, pindahkan larutan ke Erlenmeyer dan larutan siap digunakan untuk titrasi. Regaen yang ke 3 adalah larutan standar vitamin C. caranya yaitu larutkan 0,250 g standar vitamin C dalam 100ml aquades pindahkan ke labu ukur250ml, kemudian tambahkan aquades sampai tanda batas. Terakhir membuat standardizing solution dengan cara masukan 25 ml larutan standar vitamin C kedalam Erlenmeyer 150 ml dan tambahkan 1 ml amilum 1% isi buret dengan larutan iodin, lalu catat volume awal. Lakukan titrasi pada sampel hingga mencapai titik akhir titrasi atau terbentuk warna ungu kehitaman,
130 | Drs. K. Anom W, M.Si., Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A.,Ph.D.,Drs. Made Sukaryawan, M.Si.,Ph.D.,dkk