Page 37 - Buku Ajar Kimia Wirausaha Sapi
P. 37
sapi, berbeda dengan kayu kotak yang memiliki sudut tajam. Lantai kandang harus kuat, tidak licin, dan dibuat dengan kemiringan 15 derajat ke arah selokan di belakang untuk mempermudah penampungan kotoran dan urine sapi. Lantai kandang biasanya dibuat dari bahan semen atau tanah yang dipadatkan dan dibuat lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai bisa dialasi jerami, kayu datar, papan, atau serbuk gergaji. Pemberian alas bertujuan agar sapi kaki tidak terpeleset dan terluka. Selain itu, alas juga melindungi lantai kandang agar tidak cepatrusak.
Usahakan lantai dalam kondisi kering dan bersih untuk menjaga kebersihan kandang. Dinding kandang tidak boleh tertutup seluruhnya, sirkulasi udara di dalam
Kandang harus lancar. Untuk penutupan dinding kandang tergantung lokasi peternakan. Jika peternakan dilakukan pada dataran tinggi yang bersuhu dingin sebaiknya kandang agak tertutup, sebaliknya jika di dataran rendah yang agak panas tidak perlu menggunakan penutup apapun. Bahan yang digunakan sebagai dinding bisa berupa tembok beton, papan, kayu, bambu, dan bilik bambu. Atap kandang bisa terbuat dari bahan berkualitas baik seperti asbes, genting, atau seng. Untuk tinggi atapkandang juga tergantung lokasi peternakan, sama seperti halnya dalam membangun dinding.
Apabila peternakan terletak pada dataran tinggi yang bersuhu dingin sebaiknya atap dibuat agak rendah, sebaliknya jika di dataran rendah yang agak panasatap dibuat agak tinggi. Untuk kandang modern bisa menerapkan sistem atap buka- tutup. Kandang seperti ini memungkinkan untuk membuka atap kandang untuk keperluan menjemur sapi dan lantai kandang. Sapi yang mendapatkan cahaya matahari lebih sehat dibandingkan yang tidak terkena sinar. Cahaya matahari dipercaya sebagai disinfektan alami yang bisa mencegah pertumbuhan bibit kuman penyakit.
Pada kandang ganda biasanya terdapat lorong di tengah sebagai area lalulintas peternak dalam memberi pakan dan minum. Umumnya lorong berukuran 0.5–1 meter dan dibuat dari bahan semen. Lantai semen disarankan bermotif garis-garis agar tidak licin. Selokan atau parit berfungsi sebagai tempat pembuangan kotoran dan urine sapi. Selokan biasanya dibuat dengan lebar 20–30 cm dan kedalaman 10–20cm. Selokan ini dibuat di dalam kandang di bagian ekor sapi. Pada kandang modern, kotoran sapi ini dikumpulkan untuk diolah menjadi biogas. Adapun untuk pembersihan kandang sapi bisa dilakukan satu hari sekali dengan cara manual atau dengan menggunakan semprotan dari pompa air. Pembersihan ini harus rutin dilakukan agar mencegah sapi terpapar penyakit atau virus seperti PMK yang kian menyebar.
Tempat pakan dan minum dibuat selebar tempat sapi di depan kandang. Tempat pakan dan minum ini dibuat dari bahan semen atau papan kayu dengan dasar rapat agar pakan tidak mudah tercecer. Tempat minum tidak bocor dan mudah dibersihkan. Untuk galangan sapi sebaiknya menggunakan kayu. Hindari pemakaian galangan yang terbuat dari besi atau logam yang bisa menghantarkan arus listrik. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, contohnya seperti sapi yang tewas tersambar petir.
Adapun untuk pakan sapi yaitu pakan hijau yang sangat baik untuk sapiterutama pada masa penggemukan. Pakan hijau yang dapat diberikan antara lain jenis rumput, seperti rumput gajah dan jenis rumput lain. Selain pakan hijau, pakan konsentrat atau pakan penguat juga bisa digunakan. Pakan konsentrat ini terbuat dari bahan dengan kadar serat kasar yang rendah sehingga mudah dicerna oleh ternak. Konsentrat berperan penting mempercepat proses penggemukan sapi, tetapi peternak tidak boleh memberikan pakan konsentrat terlalu
34 | Drs. K. Anom W, M.Si., Prof. Drs. Tatang Suhery, M.A.,Ph.D.,Drs. Made Sukaryawan, M.Si.,Ph.D.,dkk