Page 30 - Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 2
P. 30

adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan zat tertentu dengan kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui dari massa-volum larutan). Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan atau mengencerkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah sehingga konsentrasi diketahui dari hasil standarisasi.
Standarisasi larutan merupakan proses saat konsentrasi larutan standar sekunder ditentukan secara tepat dengan menitrasi larutan menggunakan larutan standar primer. Titran atau titer adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui yang digunakan untuk mentitrasi larutan yang akan ditentukan konsentrasinya (titrat). Dalam proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titrat. Titik yang menyatakan banyaknya titran secara kimia setara dengan banyaknya titrat disebut titik ekuivalen. Titik pada saat titrasi diakhiri/ dihentikan disebut titik akhir titrasi. Konsentrasi titrat ditentukan dari mol titran yang digunakan pada titrasi.
Ketika titrasi mencapai titik ekuivalen, mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. Mol ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas (N) dengan volume (V). Rumus ini ditulis sebagai berikut:
Vasam X Nasam = Vbasa X Nbasa
Normalitas (N) diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah mol ion H dari asam atau jumlah mol ion OH dari basa. Rumus ini ditulis sebagai berikut:
VasamXMXn=Vbasa XMxn
Keterangan :
V= volume
N=normalitas
M=molaritas
n = jumlah ion H (pada asam) atau ion OH (pada basa)
Pada saat titik akhir titrasi dihentikan telah terjadi reaksi antara titran
dengan titrat membentuk garam dan air. Seperti contoh titrasi asam kuat dengan basa kuat akan menghasilkan persamaan reaksi berikut:
24





















































































   28   29   30   31   32