Page 91 - Buku Ajar Administrasi dan Manajemen
P. 91

dapat mengenal orang baru lagi untuk bersosialisasi
Kondisi pandemi Covid-19 juga memaksa para pemangku kebijakan di bidang pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pembelajaran “daring” sebagai pilihan tunggal dalam kondisi pencegahan penyebaran covid 19 ini.. Pendidikan yang lumrah berlangsung dengan interaksi langsung antar unsur (pendidik dan tenaga kependidikan dan peserta didik) beralih menjadi pembelajaran interaksi tidak langsung.
Pembatasan interaksi langsung dalam pendidikan terkadang terjadi pada situasi tertentu , pembatasan ini membawa dampak potitif dan negatif dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Pembatasan sosial memberi dampak pada kebijakan penyelenggaraan pendidikan, pembelajaran harus diupayakan tetap berlangsung dengan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan. Hal ini sangat berpengaruh pada masa adaptasi akibat perubahan mekanisme dan sistem pembelajaran tersebut.
Video dan PPT tentang evaluasi kebijakan pendidikan:
Vidio : https://youtu.be/gZHc4gCQJ4o PPT:https://www.powershow.com/viewht/5af06d-
MmViZ/ANALISIS_KEBIJAKAN_PENDIDIKAN_1_powerpoint_ppt_presentation
Rencana rancangan evaluasi kebijakan pendidikan sehingga permasalahan pendidikan nasional pada saat ini dapat diselesaikan dan mampu menghadapi tantangan global, selain itu dapat memberikan kemaslahatan/manfaat bagi sekolah, warga sekolah dan masyarakat yaitu :
1. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik
Tenaga pendidik tentunya memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatasi
permasalahan pendidikan di Indonesia. Sebenarnya Indonesia memiliki banyak jumlah pengajar, hanya saja banyaknya kuantitas ini tidak diimbangi dengan kualitas. Permasalahannya adalah tidak semua pengajar mampu mengajarkan materi sesuai kompetensi masing-masing.
Berdasarkan data UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) Report di tahun 2016, masih ada 52 persen guru yang belum mempunyai sertifikat profesi. Sementara ada 25 persen guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik.
Untuk itu, sangat diperlukan upaya pengembangan kualitas tenaga pendidik Indonesia. Misalnya seperti melakukan beberapa strategi berikut ini:
a. Memfasilitasi guru untuk mengikuti berbagai macam pelatihan untuk meningkatkan skill para pengajar
b. Mendukung guru untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk belajar mengajar.
c. Meningkatkan program beasiswa bagi guru yang ingin memperdalam ilmu mengajarnya
melalui kuliah.
d. Meningkatkan kesejahteraan guru.
e. Menerapkan mindset bahwa guru adalah siswa yang juga harus terus belajar.
84 │K Anom W & Eka Ad’hiya
















































































   89   90   91   92   93