Page 136 - Buku Kimia Unsur Golongan Utama Berbasis PBL
P. 136
P4 (s) + 5O2 (g) → P4O10 (s)
3. Reaksi fosfor dengan halogen, Fosfor Putih, P4 bereaksi keras dengan semua halogen di temperatur ruang untuk membentuk fosfor (III) trihalida.
4PF3 (g) 4PCl3 (g) 4PBr3 (g)
P4 (s) + 6F2 (g) → P4 (s) + 6Cl2 (g) → P4 (s) + 6Br2 (g) → P4 (s) + 6I2 (g) →
4PI3 (g)
4. Fosfor putih bereaksi dengan yodium dalam karbon disulfida (CS2) untuk
membentuk fosfor (II) iodida. Senyawa yang sama terbentuk dalam reaksi antara fosfor merah dan yodium pada 180°C.
P4 (s) + 4I2 (g) → 2P2I4 (g) 5.Reaksi Fosfor dengan asam
Fosfor tidak bereaksi dengan larutan asam non oksidasi. Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosforputih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di industri. Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api. Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan non logam dan logam-logam yang reaktif. Fosfor bereaksi dengan logam IA dan IIA dapat membentuk fosfida. Dalam air fosfida mengalami hidrolisis membentuk fosfin, PH3.
Na3P (s) + 3H2O (l) → 3NaOH (l) + PH3 (g)
Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu trihalida, PX3 dan pentahalida PX5. Membentuk asam okso fosfor, Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfit dan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat dengan reaksi seperti berikut.
P4O6 (aq) + 6H2O (l) → 4H3PO3(aq)
c. Sifat Kimia Arsenik
1. Logam ini bewarna abu-abu
2. Sangat rapuh, kristal dan semi-metal benda padat.
3. Berubah warna dalam udara.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Bahan Ajar Kimia Unsur Golongan VA 129