Page 218 - Buku Kimia Unsur Golongan Utama Berbasis PBL
P. 218
Universitas Sriwijaya
Linus Pauling tahun 1933 meramal bahwa gas mulia pada periode tiga ke atas dapat membentuk sebuah ikatan kimia pada saat senyawa gas mulia belum berhasil disintesis. Hal ini berdasarkan pada kemampuan dari beberapa unsur golongan VA, VIA, dan VIIA pada periode tiga ke atas untuk mengadakan ikatan kovalen dengan unsur yang memiliki elektron valensi lebih dari 8, yaitu 10 dan 12. Secara umum periode tiga ke atas, di samping sub kulit s dan p yang hanya bisa memuat 8 elektron, pada kulit yang sama ada juga sub kulit d yang dapat memuat tambahan 10 elektron.
2He:1s2
10 Ne : [He] 2s2 2s6
18 Ar : [Ne] 3s2 3p6
36 Kr : [Ar] 4s2 3d10 4p6
54 Xe : [Kr] 5s2 4d10 5p6
86 Rn : [Xe] 6s2 4F14 5d10 6p6
Pada unsur-unsur gas mulia, orbital-orbital yang ada di subkulit s dan p sudah penuh. Tetapi, bila elektron-elektron tersebut dapat dipindahkan ke orbital-orbital yang ada di sub kulit d pada kulit yang memang masi belum terisi, maka memungkinkan adanya pembentukan senyawa. Namun pemindahan elektron ini hanya bisa dilakukan oleh unsur yang sangat elektronegatif yaitu seperti F dan O
D.Pembuatan Golongan Unsur VIII A ( Gas Mulia)
Unsur-unsur gas mulia di alam ditemukan secara monoatomik disebabkan sifatnya yang kurang reaktif, sehingga pada umumnya, ekstraksi unsur gas mulia dilakukan secara fisis, kecuali radon yang menggunakan peluruhan unsur radioaktif. Kadar gas mulia yang ada di udara ialah 5,2 ppm He, 18 ppm Ne, 9300 ppm Ar, 1,1 ppm Kr, dan 0,88 ppm Xe. Helium dan Argon merupakan gas mulia yang penting. Helium diekstraksi dari gas alam dengan cara mencairkan gas- gas alam lain yang mengandung sekitar 7% helium. Helium sendiri memiliki titik didih paling rendah diantara gas-gas lain dan memiliki tekanan yang tinggi sehingga helium akan terpisah dari gas alam tersebut dengan cara mengembunkan gas-gas tersebut (umumnya ialah nitrogen dan metana). Langkah selanjutnya, helium dimurnikan dengan cara kriogenik, yang mana campuran gas tersebut nantinya diberi tekanan, kemudian dengan cepat didinginkan supaya sisa N2 maupun gas-gas lainnya mengembun hingga akhirnya dapat dipisahkan. Akhirnya sisa gas-gas tersebut dilewatkan pada arang teraktivasi yang dapat menyerap pengotor hingga didapat gas helium yang sangat murni. Neon, Argon, Kripton, dan Xenon diekstraksi dari udara karena ditemukan dari udara dengan menggunakan sebuah metode pengembunan gas, mengubah unsur kedalam keadaan cair, kemudian dilakukan distilasi fraksional untuk memisahkan campuran jadi komponen-komponenya. Pada tahap pertama, terkebih dahulu uap air dan CO2 dipisahkan karena pada proses pengembunan uap air dan CO2 membentuk padatan yang dapat menyumbat pipa. Selanjutnya, udara diembunkan dengan tekanan~200 atm yang diikuti dengan pendinginan yang cepat. Pada Sebagian besar udara membentuk fase cair dengan mengandung kira-kira 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya itu 30% 𝑂2 dan 10% 𝑁2.
Bahan Ajar Kimia Unsur VIII A ( Gas Mulia) 211