Page 428 - BUKU AJAR BIOKIMIA 1 K5FN
P. 428
B. Faring (Pharynx)
Faring merupakan persilangan antara saluran makanan dan saluran udara. Epiglotis berperan sebagai pengatur (klep) kedua saluran tersebut. Pada saat menelan makanan saluran udara ditutup oleh epiglotis dan sebaliknya jika sedang menghirup nafas. Tekak merupakan pertemuan saluran pernapasan antara rongga hidung dengan tenggorokan dan saluran pencernaan antara rongga mulut dan kerongkongan. Tekak memiliki lubang yang menuju tenggorokan, disebut glotis dan ditutup oleh klep yang disebut epiglotis pada waktu proses menelan. Tekak terdiri dari tiga bagian, yaitu nasofaring, orofaring, dan tubaeustachius.
a. Nasofaring adalah ruang di atas langit-langit lunak di bagian belakang hidung yang
menghubungkan hidung ke mulut. Nasofaring memungkinkan seseorang bernapas melalui hidung. Langit-langit lunak memisahkan nasofaring dan orofaring. Nasofaring tetap terbuka bahkan ketika otot fleksibel sehingga manusia bisa terus melanjutkan fungsi pernapasan. Nasofaring dikelilingi oleh lipatan salpingopharyngeal dan tonsil tuba, yang dapat menjadi meradang ketika terinfeksi.
b. Orofaring merupakan saluran pernapasan yang memiliki bentuk seperti tabung dan berada di antara faring dengan trakea,
c. Tubaeustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring, yaitu daerah di belakang hidung. Tubaeustachius selalu tertutup dan dalam keadaan steril, hanya terbuka apabila udara diperlukan masuk ke telinga tengah atau pada saat mengunyah, menelan, dan menguap
C. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
425