Page 206 - Kimia Fisika
P. 206
larut dalam B. Di titik D diperoleh kelarutan maksimum cairan A dalam cairan B pada suhu T1. Penambahan A selanjutnya akan menghasilkan sistim dua fasa (dua lapisan), yakni lapisan pertama (L1 larutan jenuh A dalam B dengan komposisi XA, 1 dan lapisan kedua (L2) larutan jenuh B dalam A dengan komposisi XA,2. Kedua lapisan ini disebut larutan konyugat, terdapat bersama-sama di daerah antara D dan F. Komposisi keseluruhan ada diantara titik D dan F. Di titik F komposisi keseluruhan adalah XA,3. Jumlah relatif kedua fasa dalam kestimbangan ditentukan dengan aturan lever. Di E, lapisan pertama lebih banyak dari lapisan kedua. Penambahan A selanjutnya akan mengubah komposisi keseluruhan semakin ke kanan, sementara komposisi kedua lapisan akan tetap XA,1 dan XA,2. Perbedaan akibat penambahan A secara terus menerus terletak pada jumlah relatif lapisan pertama dan kedua. Semakin ke kanan jumlah relatif lapisan pertama akan berkurang sedangkan lapisan kedua akan bertambah. Di titik F,A yang ditambahkan cukup untuk melarutkan semua B dalam A membentuk suatu larutan jenuh B dalam A. Dengan demikian sistim di F menjadi satu fasa. Dari F ke G, penambahan A hanya merupakan pengenceran larutan B dalam A. Untuk mencapai titik G diperlukan penambahan jumlah A yang tak terhingga banyaknya, atau bisa saja melakukan percobaan mulai dari A murni pada
Belajar Kimia Fisika Berbasis Tugas│ 197