Page 207 - Kimia Fisika
P. 207
suhu T1, titik G, lalu dilakukan penambahan B sedikit sedikit sampai dicapai titik F dan seterusnya.
Jika percobaan dilakukan pada suhu yang lebih tinggi akan diperoleh batas kelarutan yang berbeda. Semakin tinggi suhu, kelarutan masing- masing komponen satu sama lain meningkat, sehingga daerah dua fasa semakin menyempit. Kurva kelarutan pada akhirnya bertemu di satu titik pada suhu konsolut atas, atau disebut juga suhu kelarutan kritis, TC. Di atas TC cairan saling melarut sempurna dalam berbagai komposisi. Contoh sistim yang mengikuti kurva seperti ini adalah sistim air fenol dengan t C = 65,850 C.
Ada juga pasangan cairan yang kelarutannya bertambah dengan turunnnya suhu. Untuk sistim seperti ini diperoleh suhu konsolut bawah. Contoh sistim seperti ini adalah air–trietilamina. Diagram fasanya dapat dilihat pada gambar (13.7 a). Suhu konsolut bawah air-trietilatina adalah 18,50 C.
Ditemukan juga sistim yang mempunyai suhu kelarutan kritis atas dan bawah sekaligus, meskipun sangat jarang, contohnya adalah sistim nikotin-air yang diagram fasanya dapat dilihat pada gambar (13.7 b). Suhu konsolut atasnya sekitar 2100C dan suhu konsolut bawahnya sekitar 610C.
Aturan fasa untuk suatu sistim pada tekanan tetap adalah f=c-p+1. Untuk sistim dua komponen
198 │Dr. Sanjaya, M.Si., M. Hadeli. L.,M.Si.Ph.D, dkk