Page 209 - Kimia Fisika
P. 209

Jenis kesetimbangan ini dimiliki oleh dua zat yang dapat saling larut dalam keadaan cairannya, sementara di fasa padatnya terdapat komponen- komponen murninya (tidak membentuk larutan padat/tidak saling melarutkan). Jika larutan cair A dan B diturunkan suhunya, pada suatu saat akan muncul padatan. Suhunya disebut sebagai titik beku larutan. Pada suhu ini terdapat dua fasa, cair dan padat. Oleh karena itu f = c – p+2=2-2+2=2, sistim mempunyai dua derajat kebebasan. Biasanya proses dilakukan pada tekanan tetap, sehingga sistim menjadi univarian, jadi cukup suhu saja atau komposisi saja yang diperlukan untuk menyatakan keadaan sistim (misalnya: dipilih variabel komposisi saja maka titik bekunya sudah tertentu); setiap larutan mempunyai titik beku tertentu. Jika titik beku sederet larutan cair dengan berbagai komposisi ditentukan lalu dialurkan terhadap komposisi cairannya akan diperoleh kurva CE dan DE seperti yang terlihat pada Gambar (13.8).
Gambar 13.8 Diagram fasa untuk cairan misibel dan padatan immisibel
 200 │Dr. Sanjaya, M.Si., M. Hadeli. L.,M.Si.Ph.D, dkk
































































































   207   208   209   210   211