Page 22 - E-MODUL TATA SURYA_Neat
P. 22
E- MODUL ILMU PENGETAHUAN ALAM
TATA SURYA – KELAS VII
b. Perbedaan Zona Waktu
Penduduk dunia menggunakan sistem penanggalan berdasarkan perhitungan waktu
rotasi bumi, yakni dimulai dari matahari terbit hingga terbit kembali di esok harinya. Karena
terdapat perbedaan waktu matahari terbit di setiap tempat, maka zona waktu di setiap
wilayah dibagi menjadi beberapa zona waktu berdasarkan garis bujurnya.
Gambar 1.10 Perbedaan Waktu Di Indonesia
c. Pembelokan Arah Angin
Karena bumi berbentuk bulat dan berotasi, maka kecepatan linier bumi di bagian
khatulistiwa akan relatif lebih cepat dibandingkan dengan bagian kutub bumi. Hal tersebut
dapat menimbulkan pembelokan arah angin. Misalnya ada angin dari khatulistiwa bergerak
menuju bagian utara bumi. Angin sesolah olah bergerak lebih cepat bergerak ke arah kanan
seperti yang ditunjukuan oleh nomor 1 pada gambar 22. Angka nomor 3 yang ditunjukan
gambar 22, angin terlihat seolah-olah belok ke sebelah kiri, dikarenakan pergerakan dari
wilayah dengan kecepatan linier lebih rendah ke wilayah bumi yang kecepatan liniernya
lebih tinggi (seolah-olah tertinggal dari putaran) Peristiwa ini dinamakan efek Coriolis.
d. Pembelokan Arah Arus Air Laut
Akibat efek Coriolis, pembelokan arah angin diikuti juga oleh pembelokan arah arus
di lautan.
2. REVOLUSI BUMI
Revolusi Bumi adalah perputaran (peredaran) Bumi mengelilingi Matahari. Kala revolusi
Bumi adalah waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk sekali berputar mengelilingi Matahari,
yaitu 365,25 hari atau 1 tahun. Bumi berevolusi dengan arah yang berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam. Posisi pergerakan bumi mengelilingi matahari sangat mempengaruhi
kehidupan yang terjadi di bumi.
16