Page 3 - E-modul Bioekologi OPT TI Gol. C Kel.E
P. 3
BAB 1
KERUSAKAN OPT
1.1 PENDAHULUAN
Menurut Pakpahan dan Doni (2019), organisme pengganggu tanaman atau
OPT merupakan semua organisme baik hewan maupun tumbuhan yang
menyebabkan adanya kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau
kompetisi unsur hara terhadap tanaman. Organisme pengganggu tanaman
mencakup semua organisme yang dapat merusak tanaman sehingga terjadi
penurunan hasil produksi yang signifikan maupun tidak. Organisme pengganggu
tanaman terdiri dari 3 macam, yaitu hama, gulma, dan penyakit. Hama merupakan
binatang atau serangga yang mengganggu pertumbuhan tanaman dan merusak
tanaman yang mengakibatkan kerugian secara ekonomi dan menurunnya kualitas
hasil panen seperti tikus, keong, wereng, belalang dan masih banyak lagi. Gulma
adalah tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan atau tumbuhan
liar karena dengan tumbuhnya tumbuhan tersebut maka akan terjadi kompetisi
unsur hara yang menyebabkan tanaman yang dibudidayakan tidak dapat tumbuh
dengan optimal, contohnya yaitu rumput teki, alang – alang, dan pakis – pakisan.
Hama biasanya merusak tanaman secara fisik, sedangkan penyakit kadang tidak
terlihat secara fisik namun mengganggu proses pertumbuhan tanaman.
Organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman. Tanaman yang terserang OPT
akan mengalami kerusakan fisik sehingga fisik tanaman tersebut tidak lagi utuh.
OPT dapat mengganggu tanaman sejak dari bahan tanam sampai pasca panen.
Serangga merupakan salah satu OPT yang dapat merusak bagian tanaman.
Banyaknya serangga OPT berhubungan dengan tanaman karena tanaman
merupakan makanan dari serangga tersebut (Ervianna dkk., 2019). Kerusakan
yang ditimbulkan oleh serangga dapat berupa lobang pada daun. Kerusakan lain
akibat serangan OPT yaitu membusuknya buah sehingga kuantitas hasil panen
berkurang (Supriyadi dkk., 2014).
2