Page 13 - E-Modul Sistem Reproduksi 3
P. 13

penis menjadi tegang dan mengembang yang disebut ereksi
                           (Muhamad, 2018). Glans penis atau kepala penis banyak

                           mengandung ujung-ujung syaraf sensoris. Kepala penis
                           tertutup oleh lipatan kulit longgar preputium atau kulup, dan

                           akan terbuka bila lipatan kulit ini diangkat melalui sirkumsisi
                           (khitan). Pada kulit akar penis banyak ditumbuhi rambut.


                     b. Testis
                                  Testis memiliki bentuk bulat telur dan berjumlah

                           sepasang, terdapat pada skrotum (zakar). Testis merupakan
                           tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan

                           hormon kelamin (testosteron). Pada testis terdapat pembuluh-
                           pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada

                           dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon sperma

                           (spermatogonium yang diploid. Di antara tubulus seminiferus
                           terdapat sel-sel interstisial yang menghasilkan hormon

                           testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Selain itu,
                           terdapat pula sel-sel berukuran besar yang berfungsi

                           menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini disebut sel
                           sertoli (Munawir, 2020).

                     c. Skrotum

                                  Skrotum disebut juga kantong pelir. Di dalam skrotum

                           terdapat alat reproduksi dalam yang disebut testis. Pada alat
                           reproduksi laki-laki terdapat dua skrotum yaitu skrotum
                           bagian kanan dan kiri. Skrotum disusun oleh otot dartos dan

                           otot kremaster. Otot dartos merupakan otot yang membatasi
                           antara skrotum kanan dan skrotum kiri yang berfungsi untuk

                           menggerakkan          mengerut        dan     mengendurkan           skrotum.
                           Sedangkan otot kremaster merupakan otot yang berfungsi
                           mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena proses

                           spermatogenesis berjalan dengan baik pada suhu 30 C lebih
                           rendah dari suhu di dalam tubuh. Suhu yang tidak sesuai

                           menghambat produksi spermatozoa (Hasanah, 2017).









                                                                                                               12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18