Page 113 - Pendidikan-Agama-Kristen--Kelas-8
P. 113

tahan  uji  dan  tahan  uji  menimbulkan  pengharapan  (Roma  5:  3-4).  Rasul  Paulus
                    mengajak  kita  untuk  melihat  jauh  ke  depan,  bukan  terpaku  pada  apa  yang
                    menjadi kesulitan kita.  Ketika kita menyadari bahwa Tuhan hadir dalam segala
                    situasi, maka kita harus bersyukur bahwa kita ada dalam lindungan-Nya.
                       Kesalahan yang sering dilakukan oleh orang percaya adalah memiliki keyakinan
                    bahwa bila Tuhan membimbing kita, maka kita tidak akan mendapatkan kesulitan,
                    dan  semua  yang  kita  inginkan  dapat  tercapai  dengan  mudah.    Apakah  kamu
                    mengerti bahwa keyakinan ini dianggap salah?  Perhatikan hal-hal ini:

                    1.  Kita  tidak  akan  mendapatkan  kesulitan.    Benarkah  bahwa  kita  tidak  akan
                       mendapatkan kesulitan ketika kita hidup di dunia ini?  Bila demikian halnya,
                       tidak  ada  yang  mau  meninggalkan  dunia,  karena  sudah  menjadi  tempat
                       yang  nyaman  dan  aman.    Untuk  apa  ada  surga  bila  dunia  sudah  begitu
                       nyamannya ditempati?  Justru karena hidup di dunia penuh dengan kesulitan
                       dan kesengsaraan, kita berharap pada tempat yang lebih baik, yaitu surga,
                       seperti  yang  dijanjikan  oleh Tuhan Yesus:  Di rumah Bapa-Ku banyak tempat
                       tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.  Sebab Aku
                       pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu (Yohanes 14: 2). Tentu Tuhan
                       Yesus  bersungguh-sungguh,  tidak  main-main,  ketika  menyatakan  bahwa  di
                       rumah Bapa-Nya, ada tempat tinggal untuk kita yang menjadi anak-anak Allah.
                       Surga, rumah Bapa, hendaknya menjadi tempat yang kita inginkan bila kita
                       meninggalkan dunia ini.  Sungguh bodoh orang yang mau selamanya tinggal
                       di dunia karena sudah merasa senang di dunia. Bagi orang percaya, hidup di
                       dunia adalah hidup yang sementara karena di surga lah ada kehidupan kekal,
                       artinya kehidupan untuk selama-lamanya.


                    2.  Apa  yang  kita  inginkan  dapat  kita  peroleh.    Apa  jadinya  bila  SEMUA  yang
                       kita  inginkan  dapat  kita  peroleh?  Padahal  manusia  memiliki  keterbatasan
                       untuk mengetahui semua dampak dari perbuatannya. Kita bisa mendapatkan
                       banyak  kesenangan  duniawi,  bila  kita  memilih  untuk  tidak  taat  kepada
                       Tuhan,  dan  melanggar  apa  yang  Ia  perintahkan. Tetapi  kesenangan  seperti
                       ini, sifatnya hanya sementara, tidak kekal, dan kita harus membayar dengan
                       harga yang mahal untuk kesenangan sesaat itu. Misalnya, pecandu narkoba.
                       Bagi para pecandu, ketika menggunakan narkoba rasanya nikmat sekali, tetapi
                       kenikmatan itu hanya sesaat. Setelah itu, tubuh mereka akan mengalami hal
                       yang tidak enak dan merasa ingin untuk mengonsumsi narkoba lagi.  Demikian
                       seterusnya  sehingga  dosis  narkoba  yang  di  konsumsinya  semakin  lama
                       semakin  tinggi.  Hal  demikian  yang  disebut  dengan  kecanduan.  Kecanduan
                       narkoba menimbulkan kerusakan fungsi otak, ginjal, dan sebagainya.


                                                     Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti  105
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118