Page 20 - E-Modul Publish Contoh
P. 20
Perhatikan gambar 3.28!
Benda dengan tinggi h harus diletakkan di depan
lensa objektif pada jarak antara F ob dan 2F ob (ruang II
lensa objektif). Bagaimana jika benda diletakkan antara
2F ob dan tak terhingga? Jika benda diletakkan antara
2F ob dan tak hingga, maka bayangan akan diperkecil,
coba anda buktikan!
Benda dengan tinggi h tersebut menghasilkan
bayangan dengan tinggi h’ yang bersifat nyata, terbalik,
dan diperbesar. Bayangan ini terbentuk pada jarak lebih
besar dari 2F ob di belakang lensa objektif atau berlainan
pihak dengan benda h (ruang 3 lensa objektif). Coba
kamu lihat kembali modul halaman 103!
Bayangan dengan tinggi h’ yang dibentuk oleh lensa
objektif pada jarak lebih dari 2F ob, dianggap sebagai
benda oleh lensa okuler pada jarak antara pusat optik
lensa okuler (O) dan F ok (ruang I lensa okuler). Benda
dengan tinggi h’ dibentuk kembali bayangannya oleh
lensa okuler. Bayangan akhir I’ yang terbentuk oleh lensa
okuler terletak di depan lensa okuler atau sepihak Gambar 3.28 Skema pembentukan
dengan benda h’(ruang 4 lensa okuler). Sehingga, sifat bayangan pada mikroskop
akhir bayangan I’ adalah maya, tegak, dan diperbesar. Sumber: Piranti
1. Mikroskop digunakan oleh mata normal yang berakomodasi maksimum, maka
bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif jatuh di depan lensa okuler diantara O dan F ok.
Sedangkan bayangan akhirnya yang dibentuk oleh lensa okuler terletak di depan lensa
okuler sejauh titik dekat pengamat (gambar 3.28 dan gambar 3.29 (a)).
′ 25
2. Mikroskop digunakan oleh mata normal yang tidak berakomodasi, maka bayangan yang
dibentuk oleh lensa objektif jatuh tepat di fokus lensa okuler F ok. Sedangkan bayangan
akhirnya yang dibentuk oleh lensa okuler terletak di depan lensa okuler sejauh titik jauh
pengamat, yaitu tak terhingga. Hal ini membuat jarak benda okuler sama dengan jarak
fokus okuler (gambar 3.29 (b)).
′ ∞ !""#
|
|
3
136 | K e g i a t a n B e l a j a r 3 A l a t - A l a t O p t i k
1 1 1366 |
6
3