Page 24 - Modul . . . . . . (Mapel) Kelas . . . KD . . .
P. 24
Modul Geografi Kelas X KD 3.4 dan 4.4
Zaman Interglasial adalah zaman diantara dua zaman es.
Temperatur naik hingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya
permukaan air laut naik dan terjadi berbagai banjir besar di berbagai
tempat. Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah oleh laut dan selat.
Pada kala Pleistosen ini hanya hewan berbulu tebal saja yang
mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah Mammouth (gajah berbulu
tebal).
Sumber: https://www.mongabay.co.id/
Gambar Mammouth
Sedangkan hewan berbulu tipis pindah ke daerah tropis.
Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Jawa, Sulawesi dan Filipina
ada yang melalui Malaysia (Jalan Barat), ada pula yang melalui Formosa,
Filipina, ke Kalimantan , Jawa dan Sulawesi (jalan timur). Garis Wallace
adalah garis antara selat makassar dan lombok yang merupakan batas
antara dua jalan penyeberangan binatang tersebut.
Selain itu juga, terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil Sinanthropus
pekinensis dalam jumlah besar di Peking (China) yang sejenis dengan
Pitecanthropus erectus dari Trinil, Ngawi, (Jawa Timur). Bukit lainnya
adalah ditemukannya alat-alat pacitan di China, Burma (Myanmar) dan
Malaysia. Sedangkan Homo wajakensis yang merupakan nenek moyang
bangsa Austrolid pada masa Pleitosen Tengah dan Pleitosen Atas
menyebar dari Asia ke selatan. Sebagian besar dari mereka sampai ke
Benua Australia dan menurunkan penduduk asli Australia yaitu suku
Aborigin.
b) Kala Holosen (Olivium)
Pada awal kala Holosen, sebagian besar es di kutub utara sudah
lenyap, sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di
daerah Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut
transgresi. Dengan demikian muncullah pulau-pulau di nusantara.
Manusia purba lenyap, kemudian muncul manusia cerdas (Homo
sapiens) seperti manusia sekarang.
C. Rangkuman
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 23