Page 10 - E_Modul Irigasi Mikro _2020
P. 10
c. Irigasi dengan Penyemprotan
Penyemprotan biasanya dipakai penyemprot air atau sprinkler. Air yang disemprot akan
seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu,
kemudian menetes ke akar.
d. Irigasi Tradisional dengan Ember
Di sini diperlukan tenaga kerja yang banyak. Disamping itu juga pemborosan tenaga yang
harus membawa ember.
e. Irigasi Pompa Air
Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan
berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus
mengairi sawah.
f. Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi
Di Afrika yang sering dipakai sistem ini, dipakai untuk distribusi air.
g. Irigasi Tanah Kering atau Irigasi Tetes
Di lahan kering, air sangat langka dan pemanfaatannya harus efisien. Jumlah air irigasi
yang diberikan ditetapkan berdasarkan kebutuhan tanaman, kemampuan tanah memegang
air, serta sarana irigasi yang tersedia. Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah keringFaktor
sumber air yang akan masuk kedalam tanah: intensitas hujan dan irigasi.
10