Page 24 - E-Modul Praktikum Agrometeorologi Ika
P. 24
c. Pengamatan
Dari seluruh rangkaian kegiatan pengamatan pada suatu stasiun cuaca, waktu
pengamatan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan, karena keteraturan dan
ketepatan waktu pengamatan banya ditentukan oleh letak surya dan setiap tempat mempunyai
sistem waktu tertentu tergantung pada letak tempat di permukaan bumi.
Sistem waktu menurut tempat disebut waktu setempat (WST) sesuai dengan waktu
surya. Di Indonesia waktu yang dipakai sehari-hari adalah waktu wilayah yaitu Wilayah
Indonesia Barat; Tengah dan Timur (WIB; WITa dan WIT) dengan perbedaan waktu masing-
masing satu jam. Untuk menentukan waktu setempat ke dalam waktu wilayah dipakai rumus
berikut ini :
WW = WST + B + K
Dimana :
WW = Waktu Wilayah
WST = Waktu setempat
B = Beda waktu
K = Koreksi waktu dalam menit
Untuk menentukan nilai B digunakan rumus sebagai berikut :
B = 4 (DWW – DBT) menit
Dimana :
DWW = Derajat Waktu Wilayah (105 untuk WIB; 120 untuk WITa; 135 untuk WIT)
DBT = Derajat Bujur Timur dari tempat yang akan ditentukan
Waktu yang telah ditentukan untuk pengamatan harus selalu dicatat pada lembar
pengamatan dan semua pengamatan harus dilakukan sedekat-dekatnya dengan waktu
pengamatan yang telah dijadwalkan.
d. Pengamat
Kesalahan orang umumnya merupakan sumber utama kesalahan data dan ini sangat
bergantung pada kemampuan dan dedikasi pengamat. Untuk menghindari kesalahan,
pengamat harus mendapat latihan yang baik terutama yang berhubungan dengan instrumentasi
7 | M O D U L P R A K T I K U M A G R O M E T E O R O L O G I