Page 11 - RANGKUMAN MATERI SKL KELAS 8 PAT 20202021
P. 11
Materi persiapan PAT Kelas 8 TP 20202021
Disusun Oleh: FATHONAH SRI UTAMI, S.E
Sambung Menhub, untuk industri di wilayah Bogor, Tangerang dan Bekasi
akan bertumpu pada Tanjung Priok sebagai muara distribusinya. Sementara
untuk Karawang hingga Cirebon, peran Patimban sebagai tumpuan muara
industri itu akan lebih besar.
“Kehadiran Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan
Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik.
Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi
biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, seperti produk otomotif,” jelas
BKS biasa disapa.
Menhub berharap dengan hadirnya Patimban ini juga membuat banyak
industri yang bertumbuh. Kemudian ditambah dengan daya dukung jalan tol
dan kereta api, menjadikan Jawa Barat banyak terdapat klaster baru pusat-
pusat pertumbuhan.
“Kami optimis Patimban bisa memberikan efek yang luar biasa. Kalau kita
bicara port development maka bukan hanya bicara port-nya saja tapi juga
menampilkan unsur-unsur lain dan seluruh stakeholder,” ucapnya.
Menhub turut mengapresasi upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas
inisiasinya melakukan pembangunan 13 kota baru di kawasan Cirebon,
Patimban dan Majalengka (Rebana) Metropolitan serta rencana pembangunan
sekolah Politeknik Kemaritiman atau Marine Politeknik yang berlokasi
berdekatan dengan kolam utama dari Pelabuhan Patimban.
“Pengembangan Pelabuhan Patimban tentunya membutuhkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang kompeten dan siap bersaing secara global. Dengan
adanya sekolah ini diharapkan meningkatkan kemampuan SDM Indonesia,
khususnya di sekitar kawasan, guna mendukung kebutuhan SDM Patimban,”
terangnya.
Menhub menegaskan kebutuhan SDM pelayaran untuk pelabuhan bisa
mencapai 3000 perwira. Kemenhub melalui BPSDM Perhubungan saat ini
memiliki 12 sekolah maritim yang tersebar di Indonesia dan terbagi dalam
beberapa jurusan, di antaranya perwira jurusan kepelabuhanan.
Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B.
Pandjaitan menyatakan bahwa pada ASEAN Connectivity 2025 ini, Pelabuhan
Patimban bisa berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pusat
logistik nasional.
Tolok ukur waktu tempuh barang dan jasa dari kawasan industri di Jawa Barat
ke Tanjung Priok menjadi alasan pentingnya keberadaan Pelabuhan Patimban.
“Kawasan industri di Jawa Barat ke Patimban hanya 1-2 jam. Waktu tempuh
ini lebih cepat karena waktu tempuh ke Tanjung Priok bisa 4-5 jam, Ini tentu
lebih efisien karena hemat bahan bakar dan dapat mengurangi beban lalu
lintas ruas tol Jakarta-Cikampek,” ucap Luhut.
Purnawirawan TNI AD itu menjelaskan tujuan utama pembangunan
Pelabuhan Patimban ini untuk mengurangi traffic eksisting di Pelabuhan
Tanjung Priok yang mengakomodir 52 persen dari lalu lintas kontainer
internasional di Indonesia.
11