Page 69 - Modul Teks Ulasan_Kelas VIII
P. 69

Judul: Bumi Manusia
                            Sutradara: Hanung Bramantyo
                            Produser: Frederica
                            Penulis naskah: Salman Aristo
                            Rumah produksi: Falcon Pictures
                            Durasi: 181 menit
                            Tanggal penayangan: 15 Agustus 2019

                                  Film  yang  berdurasi  kurang  lebih  tiga  jam  ini  sangat  menarik  untuk
                            ditonton  karena  banyak  sejarah  yang  diceritakan.  Penggambaran  alur  cerita
                            yang  sangat  ringan  dan  kepiawaian  pemeran  dalam  memerankan  aktingnya
                            sangat patut diapresiasi. Karakter Nyai Ontosoroh yang digambarkan dengan
                            sangat  tegas  dan  berani  dalam  melawan  bangsa  kolonial  Belanda  sangat
                            bagus.

                                  Perasaan yang timbul diantara Minke dan Annelies menimbulkan banyak
                            pihak melarangnya, termasuk Ayah dan Kakaknya. Selain itu, kedekatan Minke
                            dengan Nyai Ontosoroh juga membuat Ayah Minke tak setuju karena dia hanya
                            seorang  Nyai  yang  sama  rendahnya  dengan  binatang  peliharaan.  Namun,
                            kemajuan  pemikiran  dan  perjuangan  Nyai  membuat  Minke  semakin
                            mengaguminya. Banyak polemik yang terjadi, seperti hilangnya hak asuh Nyai
                            Ontosoroh  atas  Annelies,  pernikahan  yang  tidak  sah,  hingga  tuduhan  atas
                            pembunuhan. Hal tersebut membuat Minke dan Annelies harus direnggut oleh
                            hukum bangsa kolonial.

                                  Dalam  film  Bumi  Manusia  masih  banyak  polemik  yang  diangkat  tidak
                            sesuai  dengan  buku  aslinya.  Perdebatan  antara  Minke  dengan  Sarah  dan
                            Miriam de la Croix yang tidak sesuai, kisah Nyai Ontosoroh dan Maiko yang
                            tidak  dikuak  secara  mendalam,  hingga  diskusi  antara  Minke  dengan  guru
                            favoritnya  yang  mengajar  bahasa  dan  sastra  di  HBS  (HogereBurgerschool).
                            Magda  Peters  juga  hanya  mendapat  porsi  sedikit  di  film  ini.  Selain  itu,
                            penggunaan CGI masih terlalu kasar.

















               62                                                     Bahasa Indonesia – Teks Ulasan Kelas VIII
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74