Page 2 - Konsep dan Metodologi Proyeksi
P. 2
Pemantauan dan Evaluasi Perencanaan Sektor Pendidikan
perasaan, bukan berdasarkan bukti nyata. Terkait hal ini, makna proyeksi di dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perkiraan tentang keadaan masa yang
akan datang dengan menggunakan data yang ada (sekarang).
Jadi proyeksi pendidikan adalah suatu perkiraan tentang keadaan pendidikan pada
masa depan atau dalam kurun waktu tertentu. Proyeksi dalam Perencanaan
Pendidikan selalu mencakup data pendidikan yang sudah terjadi, data masa
sekarang dan prediksi data di masa depan. Ketidak pastian tentang kondisi masa
depan menjadi problema di dalam perencanaan pendidikan, oleh karenanya
diperlukan proyeksi.
B. Metodologi Proyeksi Pendidikan
Membahas tentang proyeksi pendidikan tentu saja tidak akan lepas dari data
pendidikan dan data nonpendidikan (penduduk, ekonomi, kesehatan dan
sebagainya).
1. Indikator Pendidikan
Indikator pendidikan menjadi patokan atau ukuran-ukuran penting untuk
mengetahui proses dan hasil pelaksanaan perencanaan pendidikan atau dari
instrument kebijakan di bidang pendidikan. Penggunaan indikator pendidikan
untuk membandingkan dua atau lebih variabel data pendidikan, sehingga
menjadi petunjuk adanya gejala pendidikan tertentu. Berbagai indikator yang
dapat digunakan dalam proyeksi pendidikan antara lain Angka Partisipasi
Kasar, Angka Partisipasi Murni, dan sebagainya.
2. Asumsi-Asumsi
Proyeksi pendidikan seyogyanya tidak hanya berdasarkan angka-angka di
dunia pendidikan saja, karena bidang pendidikan juga bersentuhan atau terkait
dengan bidang lainnya. Oleh karena itu, proyeksi pendidikan juga
mempergunakan asumsi. Ada tiga jenis asumsi yang dapat digunakan dalam
perencanaan pendidikan yaitu 1) berdasarkan kebijakan; 2) tanpa kebijakan
dan 3) gabungan antara kebijakan dan tanpa kebijakan (Ida Kintamani; 2014).
Data kependudukan, seperti angka pertumbuhan penduduk, perpindahan,
kelahiran. Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing sebagai bagian dari
bidang ekonomi juga menjadi pertimbangan ketika proyeksi pendidikan
disusun. Selain itu, masih ada bidang-bidang lain yang juga harus
dipertimbangkan ketika menyusun proyeksi pendidikan.
3. Metode Proyeksi
Modul Pelatihan Perencanaan PendidikanTingkat Dasar 2