Page 38 - E-modul hidrokarbon berbasis GDL
P. 38
E-modul Hidrokarbon Berbasis GDL
E - mo dul H i dr ok a r b on Ber b a si s G D L
Berdasarkan jenis ikatannya, senyawa hidrokarbon digolongkan
menjadi senyawa hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tak jenuh.
Senyawa hidrokarbon jenuh terdiri dari senyawa alkana, sementara senyawa
hidrokarbon tidak jenuh terdiri dari alkena dan alkuna. Pada senyawa
alkana, metana merupakan senyawa alkana yang paling sederhana. Metana
merupakan komponen utama gas alam (lihat Gambar 8a).
Pada senyawa alkena, dua senyawa alkena yang paling sederhana
adalah etena dan propena. Kedua senyawa ini merupakan bahan kimia
penting dalam industri polimer (lihat gambar 8b). Senyawa terakhir yang
tergolong senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah alkuna. Alkuna yang
paling sederhana adalah etuna, yang banyak dipakai dalam industri sebagai
bahan pengelasan (lihat gambar 8c).
Perhatikan Gambar 9
Butana 2-metilpropana
Keterangan : Hitam = atom C
Putih = atom H.
Gambar 9. Korek api (Tro, 2011) Gambar 10. Struktur molekul C 4H 10
Korek api (lihat Gambar 9) merupakan alat yang dekat dengan
kehidupan kita sehari-hari. Butana merupakan komponen primer penyusun
cairan dalam korek api. Butana merupakan salah satu rumus struktur dari
rumus molekul C 4H 10. Selain butana, senyawa yang juga memiliki rumus
molekul C 4H 10 adalah 2-metilpropana.
22
Kelas XI