Page 10 - 3 Curut Berkacu
P. 10

menjadi sebuah misteri untuk selama-lamanya.
Cerita ini gue hadirkan bukan karena ketidaksengajaan, tapi karena keinginan kuat gue untuk mengabadikan kisah hidup seorang sahabat gue, Iqbal, di saat bersama dengan gue. Memang kebersamaan itu sangat singkat, tapi dialah yang banyak membantu gue membangun asa dan membukakan mata gue tentang arti hidup dan kehidupan. Iqbal telah pergi untuk selama-lamanya, gue telah kehilangan sahabat gue, dan kerinduan sosoknya itu selalu gue rasakan di sela-sela kesendirian gue. Dan gue ingin menghidupkan Iqbal lagi! Gue menghidupkannya dalam
cerita novel ini. Iqbal akan selalu abadi dalam tulisan ini. Selanjutnya, untuk kedua orang tua gue, terimakasih tak terhingga gue haturkan karena telah merawat gue hingga remaja meskipun gue tidak lagi berkesempatan untuk berbakti, semoga kalian selalu dalam damai di Sisi- Nya, insya Allah surga menanti untuk Ayah dan Ibu. Juga, untuk ketiga saudari-saudariku, yang selalu mendukung dan membimbing gue, semoga kalian selalu dilimpahkan kehidupan yang layak dan semua yang dicita-citakan dapat
tercapai.
Untuk semua sahabat dan teman-teman gue yang
selalu mendoakan dan memberikan dukungan selama ini, bahkan sudah ada yang menantikan penerbitan novel ini sejak lebih setahun lalu dan selalu mengingatkan kapan terbitnya. Saat itu, tulisan cerita ini memang sudah selesai, penerbit pun suka dengan alur ceritanya, karena dinilai unik, covernya pun sudah dibuatkan. Namun gue masih harus dibimbing untuk lebih bisa menulis dengan baik dan beberapa tulisan harus gue rombak total, meskipun hingga





























































































   8   9   10   11   12