Page 33 - deCODE Vol 1/2018
P. 33

‘’Seru, Bikin Terharu dan Kepikiran Terus’’ Minggu (12/2) pagi, rombongan pengurus KOMIK berangkat menggunakan kereta Jakarta Rangkasbitung. Dari Rangkas (Lebak), mereka naik angkutan umum menuju Yayasan Pendidikan Islam JMC.
‘’Di pesantren, kami disambut hangat. Mereka baik sekali. Capek jadi nggak terasa,’’ kata Fajrun, salah seorang peserta. Selepas shalat zuhur, makan siang dan istirahat sejenak, peserta yang sudah dibagi ke dalam
3 kelompok besar, masing-masing menuju kampung Pangairan, Peucang Pari 1 dan Peucang Pari 2 yang berjarak sekitar 2-3 kilometer dari titik berangkat.
‘’Akses jalannya sebenarnya sudah lumayan. Tapi tidak terawat dan sulit dilalui kendaraan.
Apalagi kampung pengairan, nanjak. Kita berjalan melintasi sawah, hutan, dan jalanannya becek karena hujan. Itu seru, sih, karena kami juga didamping anak- anak pesantren JMC yang aktif dan baik-baik semua,’’ kata Chloe, peserta lainnya.
Menjelang maghrib, tiga kelompok mahasiswa sudah kembali ke pesantren JMC. Sekitar pukul 20.00
WIB, menggunakan aula yang biasa digunakan
para santri untuk mengaji, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pendalaman masalah, menyampaikan ide pemberdayaan dan merefleksikan perjalanan mereka hari itu.
‘’Masalah yang kami temukan cukup kompleks. Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani penggarap,
tingkat pendidikan rata-rata rendah, fasilitas kesehatan dan pendidikan juga kurang. Menurut kami, hal-hal
yang bisa dilakukan antara lain, membantu masyarakat menyampaikan aspirasi kepada pemerintah agar memenuhi fasilitas umum, juga mengembangkan lembaga pendidikan atau paling tidak membuat perpustakaan bagi anak-anak untuk mendorong minat belajar,’’ demikian antara lain, presentasi dari kelompok yang melakukan pendalaman di kampung Peucang Pari 1.
‘’Lahan pertanian yang sedikit membuat para remaja di kampung memilih untuk menjadi TKI dan TKW segera setelah lulus sekolah,’’ lanjut mahasiswa lainya. Kelompok lain, memaparkan masalah yang hampir serupa. Dan ide lainnya yang muncul untuk meberdayakan masyarakat, adalah mengembangkan oganisasi atau kelompok tani agar masyarakat petani maupun penggarap mendapat pengetahuan yang baik untuk meningkatkan produktivitas serta memsarkan hasil tani. Esok harinya, Senin (13/2), peserta dibagi
ke dalam 6 kelompok yang sudah memsiapkan materi sharing pengetahuan dan pengalaman ke 4 Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) di sekitar Desa Pagelaran. Tiga kelompok di SMP JMC, semetara 3 kelompok lainnya menyebar ke MTs Darul Ulum (Kampung Nambo), MTs Maulana Yusuf (Pagelaran) dan MTs Darul Karim (Pagelaran).
‘’Kami menyampaikan masalah-masalah melek media,
main games bersama, membuat prakarya, dan sharing tentang cita-cita. Kita mencoba ikut membangkitkan mimpi mereka untuk menempuh pendidikan tinggi, meskipun kondisinya serba terbatas,’’ kata Shintia, peserta pelatihan yang mengisi salah satu kelas di JMC.
Pada sesi berbagi pengalaman ‘mengajar’ dan refleksi kegiatan, masing- masing peserta mengisahkan kesan dan pelajaran yang mereka petik. Umumnya, peserta merasakan pengalaman yang sangat menyentuh. Menurut Arya misalnya, ia dan teman-temannya tidak menyangka para siswa yang mereka hadapi sangat bersemangat belajar, antusias mengikuti kegiatan dan perlahan-perlahan aktif menyampaikan pendapat dan menyampaikan mimpi-mimpi mereka.
Nabila Deviana, salah seorang peserta yang mengisi kelas di MTs Darul Ulum, bahkan menceritakan kesannya dengan menangis hampir tak henti-henti. Menurut Nabila, ia sangat sedih melihat kondisi gedung sekolah yang serba terbatas. Di Darul Ulum, hanya ada 3 kelas dengan kondisi kurang baik, tidak ada WC, ruang guru, apalagi perpustakaan.
‘’Guru-gurunya juga kurang dan sepertinya, mengajar sebagai sambilan. Tapi saya melihat anak-anaknya bersemangat belajar. Ketika kami menyediakan kotak harapan, masing-masing siswa menulis mimpi mereka dan memasukkan ke kotak. Nah itu, sebelum memasukan kertas impian, beberapa anak terlihat berdoa sangat khusyu, saya jadi sediiih...Pokoknya, terharu banget,’’ kata Nabila.
‘’Panggung dan Games Jelang Sunset’’ Keseruan belum berakhir. Selepas kegiatan sharing yang sangat berkesan, para peserta dan sejumlah siswa JMC menuju pantai Butun, Cilangkahan. Di pantai yang masih sangat alami itu, para peserta terlibat games bersama, diakhiri dengan menikmati sunset yang sore itu menyapa syahdu. Indah.
 Keseruan LDK KOMIK
Sumber Foto: Dokumentasi KOMIK
“Malamnya, kami menggelar panggung dengan para siswa. Tapi sih, kami nonton para siswa main marawis, kasidah, pencak silat yang kayak debus (seni kekebalan khas Banten) gitu, dan puisi. Surprise lho, anak-anak kampung itu kreatif. Dan asal tahu aja, siswa-siswa
SMP JMC itu punya majalah segala, wartawannya mewawancarai saya dan Kaprodi, Mas Edo dengan baik. Kami belajar juga dari semangat mereka,’’ tutur Arif. Secara umum, para peserta merasakan kesan mendalam dan pelajaran bukan hanya tentang pentingnya hidup
33











































































   31   32   33   34   35