Page 42 - deCODE Vol 2/2018
P. 42
deIMPROVE
A Glimpse Of Second Account
Sosial media sekarang ini seolah sudah menjadi kebutuhan pokok selain sandang, pangan dan papan bagi remaja khususnya kalangan mahasiswa. Biasanya mereka membuka sosial media untuk melihat pemberitahuan yang masuk ke akun mereka, cari barang online shop, membagikan cerita sehari-hari di Insta Story atau hanya melihat kiriman terbaru para pengikutnya di beranda.
Keseringan mengakses sosial media ini menyebabkan perasaan ingin selalu terlihat
baik, cantik dan sempurna di mata orang lain setidaknya melalui dunia maya. Kebutuhan akan good image tersebut ternyata membuat tekanan- tekanan halus yang tanpa disadari membuat mereka “terpaksa” untuk tidak menjadi diri mereka sendiri dalam akun sosial media miliknya. Malah beberapa dari mereka menggunakan second account untuk simulasi apakah foto yang akan mereka posting di akun utama memenuhi syarat yang diharapkan atau tidak.
Akun tersebut dibuat secara private karena di sanalah sang empu-nya akun merasa bebas menunjukan kepribadian dirinya yang sebenar- benarnya sehingga tidak akan ada pihak umum yang mengikuti kegiatan mereka. Biasanya pengikut akun hanyalahorang terdekat sehingga image sang empunya akun tetap terlihat baik di akun utama.
Di akun Instagram kedua ini,
para penggunanya merasa bebas mengekspresikan diri tanpa perlu
pikir panjang akan foto mereka. Mereka juga tidak pusing memikirkan caption atau jumlah like dan komentar yang akan mereka dapatkan. Memang sih, tidak ada salahnya juga untuk membuat dua akun media sosial dengan kepentingan yang berbeda. Misal, salah satunya untuk menunjukan karya, satu lagi untuk kehidupan pribadi. That’s all okay. Asalkan tidak disalahgunakan dan tidak menjadikan kamu sosok yang berbeda dalam satu nama.
Walaupun berada dalam dunia
maya, bukan berarti kita bisa bebas melakukan apapun tanpa batasan. Namun, batasan tersebut jangan dijadikan alasan untuk tidak menjadi diri kita sendiri ya. So, let’s use social media better and wiser! Don’t be too crazy to make something that isn’t real. Be yourself. Your story is worth to tell!
JReporter: Rizky Amelia Editor: Shinta Aulya Desain: Safa
44 deCODE Magazine