Page 60 - deCODE Vol 2/2018
P. 60

 deLIFESTYLE
Firyal Nisrina atau biasa dipanggil Firyal, lahir di Serang, 24 Nov 1997, besar dan tinggal di Cilegon.
Firyal merantau sejak 2015 dan saat ini tinggal di kos-kosan bersama sang kakak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Selain ingin belajar mandiri, alasan Firyal merantau karena ingin tahu kehidupan ‘nyata’ di luar tempat tinggalnya. “Awal- awal merantau ke Jakarta, aku semangat banget tuh kayanya bisa bebas dari rumah. Tapi ga lama, ternyata susah juga dan kangen suasana rumah,” ungkap Firyal. Menurut Firyal, perbedaan yang paling terasa adalah soal kemacetan.
Di Cilegon tidak macet tapi di Jakarta macet di mana-mana. Ditambah lagi,
di Jakarta ini lebih banyak polusinya, jadi panas. Sedangkan kalau di Cilegon, panasnya itu hanya panas matahari, tetapi udaranya masih asri dan segar.
Tips a la Firyal
Anak rantau harus mandiri dalam mengatur waktu, uang, dan lain-
lainnya pun sangat penting dilakukan. Pengaturan uang dilakukan untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan bila membutuhkan uang dadakan untuk hal yang jauh lebih penting. Selain
itu, yang sangat dianjurkan oleh Firyal adalah dilarang manja. Kangen rumah, orang tua, dan keluarga di kampung halaman sangatlah wajar dirasakan oleh anak rantau. Namun, Firyal benar-benar menganjurkan kita untuk jangan manja dan bersikap mandiri saja, agar semua kegiatan yang dilakukan di tempat rantauan bisa berjalan lebih mudah dan lancar.
Dari Cilegon ke Jakarta
62 deCODE Magazine
Mengatur Uang dan Berpuasa selama Menjadi Anak Rantau
“Kalau aku sih awal-awal dikasih duit tuh jangan langsung dikeluarin gitu. Jadi kalau mau dikeluarin, di akhir-akhirnya aja. Jadi misalnya kayak aku dapat
uang sangu per minggu, jadi awal-awal minggu tuh jangan terlalu boros, jadi di weekend tuh duitnya masih ada,” ujar Firyal.
Selain mengatur uang, tantangan
lain yang dirasakan anak rantau ialah ketika bulan Ramadan. Hal yang paling dirasakan ialah ketika sahur. Biasanya makanan sudah disediakan, sedangkan sekarang harus cari dahulu. Tidak jarang pula selama menjadi anak rantau, Firyal jadi jarang sahur karena berbagai alasan.



















































































   58   59   60   61   62