Page 69 - deCODE Vol 2/2018

Goni Coffee sudah berjalan selama 3 tahun. Salah satu
ciri khas dari Goni Coffee adalah bangunan dan interior yang sederhana, tidak terlihat begitu mewah dengan esensi kenyamanan yang selalu diperhatikan. Menurut Argam, beberapa calon customer agak enggan memasuki coffee shop yang terlihat begitu mewah. Sehingga dengan ini, Argam berharap agar Goni bisa dinikmati semua kelas pecinta kopi.
Yang terpenting menurutnya adalah orang nyaman dengan aktivitas di meja bersama kopinya. Tak hanya itu, barista di Goni juga sengaja dibuat talkactive untuk menjadi sahabat customer. Jadi jangan heran, ketika baristanya akan mengeluarkan satu dua kalimat untuk memulai obrolan.
Goni percaya bahwa barista bukan hanya seorang yang meracik dan mengantar
kopi, melainkan juga bisa dianggap sahabat yang bisa kalian ajak bicara. “Jadi kita menghilangkan barrier antara
customer dan barista yang tak hanya mengantar kopi tetapi bisa berinteraksi lebih intens,” ujar Argam
Biasanya tamu yang datang ke Goni adalah orang kantoran sekitar lingkungan Goni, mahasiswa yang mencari tempat yang nyaman untuk mengejarkan tugas dan banyak juga yang sekedar nongkrong.
“Di Goni, ada 2 tipikal customer. Yang pertama, ada orang yang hanya sekadar nongkrong saja tidak ada
Sumber Foto: Google
kerjaan. Menurut kami itu tidak masalah selama tempatnya tersedia. Yang kedua adalah berlama-lama dengan mengerjakan sesuatu dan ini termasuk tipikal yang paling banyak. Biasanya mereka pagi sarapan di Goni kemudian siangnya mereka lunch. Rata- rata mereka menghabisknya waktunya disini 6-7 jam,” Argam menjelaskan.
Menu andalan di Goni
Coffee untuk kopinya
yaitu Cappuccino dan Ice Latte. Menu ini biasanya sering dipesan orang yang cenderung tak terlalu suka manis. Mereka yang suka manis, biasanya memesan Ice Cappuccino yang di Blend dengan Vanilla Ice Cream dan porsinya lebih banyak sehingga sangat cocok buat kalian yang senang berlama- lama di Coffee Shop.
Fotografer: Faisal Barakuan
deCODE Magazine 71