Page 16 - Aplikasi Hukum Kedua dan Ketiga Termodinamika
P. 16

Tipe-tipe Superkonduktor






                                   Superkonduktor tipe I                                                                     Superkonduktor Tipe II



       Menurut  teori  BCS  (Bardeen,  Cooper,  dan  Schrieffer)                                    Superkonduktor tipe II ini tidak dapat dijelaskan dengan teori
       dijelaskan  dengan  menggunakan  pasangan  elektron  (yang                                   BCS.  Abrisokov  berhasil  memformulasikan  teori  baru  untuk

       sering  disebut  pasangan  Cooper).  Pasangan  elektron                                      menjelaskan  superkonduktor  jenis  II  ini.  Ia  mendasarkan
       bergerak sepanjang terowongan penarik yang dibentuk ion-                                     teorinya pada kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan
       ion  logam  yang  bermuatan  positif.  Akibat  dari  adanya                                  dalam  parameter  keteraturan  fungsi  gelombang.  Abrisokov
       pembentukan  pasangan  dan  tarikan  ini  arus  listrik  akan                                dapat  menunjukkan  bahwa  parameter  tersebut  dapat

       bergerak  dengan  merata  dan  superkonduktivitas  akan                                      mendeskripsikan  pusaran  (vortices)  dan  bagaimana  medan
       terjadi.         Superkonduktor  yang  seperti  ini  disebut                                 magnet  dapat  memenetrasi  bahan  sepanjang  terowongan
       superkonduktor  jenis  pertama  yang  secara  fisik  ditandai                                dalam  pusaran-pusaran  ini.  Teori  ini  merupakan  terobosan

       dengan  efek  Meissner,  yakni  gejala  penolakan  medan                                     dan  masih  digunakan  dalam  pengembangan  dan  analisis
       magnet luar (asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh                                superkonduktor  dan  magnet.  Superkonduktor  tipe  II  akan
       superkonduktor.  Bila  kuat  medannya  melebihi  batas  kritis,                              menolak medan magnet yang diberikan. Namun perubahan
       gejala  superkonduktivitasnya  akan  menghilang.  Maka  pada                                 sifat kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap. Tipe

       superkonduktor tipe I akan terus – menerus menolak medan                                     II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi dari superkonduktor
       magnet  yang  diberikan  hingga  mencapai  medan  magnet                                     tipe  I.  Kelompok  superkonduktor  tipe  II,  biasanya  berupa
       kritis.  Kemudian  dengan  tiba-tiba  bahan  akan  berubah                                   kombinasi  unsur  molybdenum  (Mo),  niobium  (Nb),  timah

       kembali  ke  keadaan  normal.  Bahan  superkonduktor  tipe  1                                (Sn), vanadium (V), germanium(Ge), indium (In) atau galium
       kebanyakan adalah unsur-unsur tunggal.                                                       (Ga).  Sebagian  merupakan  senyawa,  sebagian  lagi
                                                                                                    merupakan larutan padatan.
   11   12   13   14   15   16   17