Page 31 - e- modul praktik media dan teknologi PAI_Neat
P. 31
Mengharap Pahala dari Setiap Musibah
َ
ْ
َ
َ
َ
َ ﻻو ﺐﺼﻧ ْ ﻦِﻣ ﻢِﻠﺴﻤﻟا ﺐﻴ ِ ﺼُﻳ ﺎﻣ َ لﺎﻗ ﷺ ﻲﺒﱠﻨﻟا ﻦَﻋ ﺎﻤُﻬْﻨَﻋ ُّﷲ ﻲ ِ ﺿر ةﺮْﻳﺮُﻫ ﻲﺑا ْ ﻦَﻋ
َ
َ
َ
َ َ
َ
َ
ْ ُ
َ
ِ
ُ ْ
ِ
ٍ
ِ
َ
ْ
ً َ
ﱠ
ُ َ
َ
َ
َ
َ
ﱠ َ ﱠ
ْ
َ
َ
ْ ﻦِﻣ ﺎَﻬﺑ ُّﷲ ﺮﻔﻛ ﻻِا ﺎَﻬﻛﺎﺸُﻳ ِﺔﻛﻮﺸﻟا ﻰﱠﺘﺣ ﻢﻏ ﻻو ىذا ﻻو نﺰﺣ ﻻو ٍﻢَﻫ ﻻو ﺐﺻو
َ ﱟ
َ
ْ
ُ
َ
َ َ
َ
َ
َ
ٍ
ِ
ٍ
(يرﺎﺨﺒﻟا هاور) .ُهﺎَﻳﺎﻄَﺧ
َ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa rasa letih, penyakit, kesedihan,
gundah gulana, gangguan, sesuatu yang menyesakkan hati, hingga duri
yang menusuknya, melainkan dengan semua itu Allah akan
menghapuskan sebagian dari dosa-dosanya.” (HR. Bukhari).
Penjelasan:
Hadis tersebut menjelaskan bahwa penyakit merupakan sebab
pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan
dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan dan dengan seluruh
anggota tubuh.
Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang
pernah dilakukan. Sebagaimana firman Allah Swt.
(QS. asy-Syuura [42]: 30)
َ
َ
َ
ُ
َ
ُ
ُ
َ
ﺮﻴِﺜﻛ ْ ﻦَﻋ اﻮﻔ ْ ﻌَﻳو ﻢﻜْﻳِﺪْﻳا ْ ﺖﺒﺴﻛ ﺎﻤﺒﻓ ٍﺔﺒﻴ ِ ﺼﻣ ْ ﻦﻣ ﻢﻜَﺑﺎﺻا ﺂﻣو
ﱢ ْ
َ
َ
َ ْ
ﱡ
َ َ
ْ
َ َ
ۗ ْ
َ ْ
ٍ
ِ
“Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar
(dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. asy-Syuura [42]: 30).
Back