Page 12 - Parsian Mesmerism Fundamental
P. 12
Di asia tengah Dahtuz hanya didapati olek praktisi Tabib tradisional dan Pawang. Pemburu
menguasai ilmu Dahtuz panas (abad 21 ini sudah jarang ada profesi pemburu) Pawang
menguasai Dahtuz dingin ( abad 21 ini juga profesi pawang tradisional sudah langka) Tabib
hanya menguasai Dahtuz hanya untuk penyembuhannya dikombinasikan dengan
herbal/elixir. dan mereka pun mempunyai aliran yg berbeda.
Dahtuz murni mempelajari keseluruhannya yaitu mempelajari Energy Panas, Dingin dan
Energy racun (Racun ular/racun panas, racun kristal/racun bumi dan racun
tumbuhan/racun dingin).
Sebelum melangkah lebih lanjut, sekilas akan saya terangkan tentang Animal Magnetism.
Karena erat kaitannya dengan Magnetism secara umum.
Magnetisme adalah suatu ilmu yg mempelajari energy tak kasat mata namun bisa dirasakan
yang berada di lapisan luar tubuh manusia yang tetap terhubung dengan tubuh manusia
secara keseluruhan. Sebagaimana fikiran dan perasaan yang di mana bisa dirasakan namun
tidak bisa petakan secara persis letaknya dalam organ tubuh manusia. Seiring dengan
peradaban manusia magnetisme selalu digunakan oleh banyak tradisi di dunia.
Kita dapat menemukan magnetism di kebudayaan. Misalnya: Mesir, Babylonia, China,
Jepang, India, Arab, hingga Nusantara, dari Aceh hingga Papua terdapat teknik magnetism
dalam proses penyembuhan traditional.
Istilah Magnetism populer oleh Dr. Franz Anton Mesmer dengan sebutan animal magnetism.
Menurut Dr. Franz Anton Mesmer Kita hidup di lautan energi seperti ikan di laut yang tidak
mengetahui keberadaan air. Ikan akan merasakan gelombang air yg dihasilkan oleh sirip dari
ikan di sekelilingnya.
Franz Anton Mesmer lahir di Moos, Baden-Württemberg, 23 Mei 1734 – meninggal di
Meersburg, Baden, 5 Maret 1815 pada umur 80 tahun. Beliau adalah seorang dokter Jerman
yang tertarik kepada bidang astronomi dan mengemukakan teori bahwa ada perpindahan
energi alami yang terjadi antara semua benda bergerak (mahluk hidup) dan benda tidak
bergerak (benda mati) yang disebutnya sebagai magnetisme binatang, dan kemudian disebut
juga sebagai Mesmerisme.
12