Page 143 - Memahami-Bidah-Secara-Komprehensif
P. 143

Memahami Makna Bid‟ah | 141

            tidak”, orang ini tetap muslim. Hanya saja shalatnya tidak diterima
            selama 40 hari karena ia telah telah  datang dan bertanya.

                    (Tiga): Maksud tidak diterima shalatnya 40 hari,  artinya
            shalat  wajib  yang  ia  lakukan  tidak  menghasilkan  pahala.
            Kewajiban  shalat  tersebut  tetap  ada  pada  dirinya  dan  harus
            dilaksanakan, bukan berarti boleh ditinggalkan.

                    (Empat):  Orang  yang  datang  dan  bertanya  kemudian
            membenarkan al-„Arraf atau al-Kahin, arti membenarkan di sini
            orang ini menyakini bahwa ucapan al-„Arraf atau al-Kahin tersebut
            pasti benar, atau dalam keyakinannya bahwa al-„Arraf dan al-Kahin
            ini  mengetahui  hal-hal  yang  gaib,  maka  orang  tersebut  telah
            menjadi kafir.

                    (Lima):  Seseorang  yang  sedang  berada  di  tempatnya
            kemudian datang al-„Arraf atau al-Kahin kepadanya dan berkata
            “Akan  terjadi  peristiwa  ini,  dan  itu,  akan  menimpa  dirimu”,
            kemudian orang tersebut dalam hatinya berkata: “Ucapan  kahin
            ini mungkin benar, mungkin tidak”, maka orang ini tidak menjadi
            kafir,  ia  tetap  sebagai  muslim  dan  diterima  shalatnya  (artinya
            shalatnya  sah  selama  memenuhi  syarat-syarat  dan  rukun-
            rukunnya), karena ia tidak datang dan tidak bertanya, juga tidak
            membenarkannya.

                    (Enam): Orang yang  sedang berada  di tempatnya,  tidak
            datang  dan  tidak  bertanya,  namun  dalam  hatinya  menyakini
            bahwa al-„Arraf fulan atau al-Kahin fulan mengetahui segala hal
            yang gaib, atau memastikan kebenaran ucapan al-„Arraf atau al-
            Kahin tersebut maka orang ini telah menjadi kafir, walaupun ia
            tidak mendatangi dan tidak bertanya kepada al-„Arraf atau al-Kahin
            tersebut.

                    (Tujuh):  Dengan  demikian  seorang  yang  datang  atau
            bertanya  kepada  al-„Arraf  atau  al-Kahin  tidak  secara  mutlak
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148