Page 45 - Momentum dan impuls modul
P. 45

5. Prinsip kerja roket

                                     Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon

                                 mainan.  Sebuah  roket  mengandung  tangki  yang  berisi  bahan

                                 hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan bakar ini dicampur

                                 dalam  ruang  pembakaran  sehingga  terjadi  pembakaran  yang

                                 menghasilkan gas panas yang akan menyembur keluar melalui


                                 mulut  pipa  yang  terletak  pada  ekor  roket.  Terjadi  perubahan
                                 momentum gas dari nol ( 0 ) menjadi  mv selama selang waktu


                                 tertentu  (  ∆t  ).  Ini  menghasilkan  gaya  yang  dikerjakan  roket
                                 pada  gas  (sesuai  dengan  persamaan  F  =  ∆p/∆t,  gaya  yang


                                 bekerja  pada  suatu benda  sama dengan perubahan momentum
                                 benda per satuan waktu) dengan arah ke bawah. Sesuai hukum


                                 III Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket

                                 yang  besarnya  sama  tetapi  arahnya  berlawanan  yaitu  ke  atas.

                                 Jadi, gas akan menghasilkan gaya ke atas pada roket sehingga

                                 roket akan terdorong ke atas.

                                     Jika  gaya  berat  kita  abaikan  sehingga  tidak  ada  gaya  luar

                                 yang  bekerja  pada  sistem  roket,  maka  prinsip  terdorongnya

                                 roket  memenuhi  hukum  kekekalan  momentum.  Oleh  karena

                                 mula-mula  sistem  (roket  dan  bahan  bakar)  diam,  maka

                                 momentumnya  sama  dengan  nol.  Sesudah  gas  menyembur

                                 keluar dari roket, momentum sistem tetap atau dengan kata lain

                                 momentum sebelum dan sesudah keluar adalah sama.

                                                                 +       = 0
                                                                       2 2
                                                             1 1
                                                                  = −     
                                                                           2 2
                                                               1 1
                                     Berdasarkan hukum kekekalan momentum






                                                           35
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50