Page 4 - Kumpulan Artikel Rahma
P. 4

hanya pengetahuan yang bisa diwujudkan menjadi kenyataan lah yang dianggap

                        berarti.  Untuk  itu  STEAM  menghubungkan  ilmu  dan  keterampilan  serta
                        mengajarkan siswa untuk tidak hanya memiliki ide baru, tetapi mewujudkan ide

                        yang  tercetus  di  dunia  nyata,  sedikit  berbeda  dengan  tujuan  utama  Pendidikan
                        tradisional yang sebatas menggunakan ilmu untuk berpikir dan berkreasi.


                        Demi  menjawab  kompetisi  global  abad  21,  computational  thinking  merupakan

                        penerapan  yang  sesuai  karena  mencakup  lima  bidang  utama  yang  dipadukan
                        dengan  apik,  yakni  sains,  teknologi,  Teknik,  serta  matematika  dan  seni.

                        Computational thinking mengajak siswa untuk mengintegrasikan mata pelajaran
                        dan  mengkorelasikan  dengan  kehidupan  sehari-hari,  bisa  dipastikan  STEAM

                        merupakan  kurikulum  lanjutan  dari  kurikulum  2013  yang  didalamnya
                        mengedepankan Pendidikan project based learning saat ini sedang dipersiapkan

                        dan perlahan mulai diterapkan. Hal ini membuat para penggiat Pendidikan harus

                        terus mengembangkan kompetensi dengan terus memperluas wawasan dan ilmu
                        pengetahuan  seputar  teknologi  yang  sepersekian  detik  mengalami  perubahan

                        kemudian  mengaplikasikannya  dalam  kehidupan  sehari-hari  terutama  untuk

                        kepentingan  kegiatan  pembelajaran.  Metode  ini  tidak  hanya  terfokus  pada  satu
                        aspek saja, tidak hanya di titik beratkan pada kemampuan untuk menganalisa dan

                        berpikir kritis, tetapi kecerdasan dalam berkomunikasi sebagai salah satu syarat
                        pemenuhan  global  juga  masuk  di  dalamnya,  intinya  kecerdasan  sosial  juga

                        diperhatikan.

                        Data yang di rilis oleh McKinsey Global Institute, bahwasanya Indonesia di prediksi

                        sebagai  negara  dengan  perekonomian  terbesar  ke-7  di  dunia  pada  2030,  untuk

                        mewujudkan hal itu Indonesia memerlukan setidaknya 113 juta tenaga kerja dengan
                        keterampilan  dan  keahlian  yang  memadai  sementara  kita  harus  menghadapi

                        Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai tahun 2015 silam yang berdampak pada
                        pergerakan bebas tenaga kerja terampil dari berbagai negara di lingkup ASEAN dan

                        sudah bisa dipastikan, apabila Indonesia tidak mempersiapkan tenaga kerja yang

                        memiliki keterampilan dan keahlian yang memadai dan berkualitas, maka kita akan
                        kembali  “dijajah”  khususnya  dalam  bidang  ketenagakerjaan,  maka  sebelum

                        ketakutan  besar  itu  terjadi,  kita  sebagai  eksekutor  Pendidikan  harus  mampu
                        mempersiapkan  peserta  didik  generasi  bangsa  dalam  menyongsong  persaingan

                        global saat ini.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9