Page 19 - E-SUPLEMEN SISTEM REPRODUKSI HEWAN KELAS XI
P. 19

VERTEBRATA

              SISTEM REPRODUKSI VERTEBRATA

                     Reproduksi vertebrata terjadi secara generatif (seksual) yaitu suatu  proses perkembangbiakan
              yang dicirikan dengan adanya penyatuan dari sel-sel germinatif yaitu sel benih dari jantan dan sel

              benih dari betina sehingga terbentuk individu baru. Pada individu golongan tinggi, sel germinatif
              dihasilkan oleh organ yang disebut gonad. Sel spermatozoa dihasilkan oleh testes sedangkan sel telur

              (ovum) dihasilkan oleh ovarium. Peristriwa penyatuan antara sel benih jantan (spermatozoa) dan sel

              benih betina (ovum) disebut dengan fertilisasi  yang menghasilkan  zigot. Zigot akan tumbuh dan
              berkembang menjadi embrio sebagai bekal terjadinya individu baru.Pada proses reproduksi ini akan

              menghasilkan embrio yang secara genetik berbeda dengan sel induk atau separuh genetiknya berasal

              dari induk jantan dan separuh dari induk betina. Hal ini berbeda dengan reproduksi aseksual, dimana
              pemidahan atau pembelahan sel terjadi secara mitosis. Sebuah proses dimana kromosom dalam inti

              sel  digandakan  terlebih  dahulu  sebelum  membelah. Setelah kromosom membagi  dan  membentuk
              dua  sel  baru,  setiap  sel  baru  memiliki  inti dengan jumlah dan jenis kromosom yang sama dengn

              sel  induknya.  Hanya  melalui  sistem reproduksi,  materi  genetik  yang  kompleks  setiap  spesies
              dapat  bertahan  di  dunia  ini.Fertilisasi

              dibedakan dalam :




                   1.  Fertilisasi eksternal
                              Fertilisasi  eksternal  merupakan  proses  pembuahan  dimana  sel  telur  dan  sel

                       sperma dilepaskan secara bebas oleh masing-masing si betina dan si jantan (di dalam
                       air)  kemudia  terjadi  penggabungan  yang  terjadi  di  dalam  air.  Fertilisasi  eksternal

                       memerlukan suatu lingkungan dimana sebuah telur dapat berkembang tanpa kekeringan

                       atau  cekaman  panas.  Maka  fertilisasi  jenis  tersebut  terjadi  hampir  secara  eksklusif
                       dihabitat yang lembab.













                                                                                                          11
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24