Page 20 - produk revisi riki (1)_Neat
P. 20
k 1. A. ∆t 1 = k 2 . A. ∆t 2
d 1 d 2
2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena perpindahan kalor dari
satu bagian fluida ke bagian lain fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri
akibat perbedaan massa jenis. Perpindahan kalor secara konveksi ada dua.
a. Perpindahan kalor secara konveksi alamiah, misalnya terjadinya angin
laut dan angin darat, ventilasi udara, cerobong asap, dan suplai air
panas.
b. Perpindahan kalor secara konveksi paksa, misalnya sistem pendingin
pada mobil (radiator), blower, lemari es, dan air air conditioner.
Laju kalor secara konveksi dapat dihitung dengan persamaan:
Q/t = h . A . ∆t
Keterangan:
h= koefisien konveksi
Q/t = laju konduksi kalor
A = luas permukaan bahan
∆T = beda suhu
Selain perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair, ternyata konveksi
juga dapat terjadi pada gas/udara. Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas sama
dengan konveksi kalor melalui penghantar air.
3. Perpindahan Kalor secara Radiasi
15