Page 65 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 65
sampai usianya menginjak 16 tahun tak ada kata cinta dalam
kamus di pikirannya, dengan jujur ia akui bahwa ia menik-
mati hubungan yang demikian sejak pertama kali-nya. Pada
mulanya, semua itu terjadi hanya karena dia dan pasangan
pertamanya itu benar-benar merasa kesepian dan tak tahu
mau berbuat apa. Sejak bayi ia tidak diperbolehkan bertemu
dengan siapa pun selain kedua orang tuanya sendiri. Konon,
hal tersebut akibat ayahnya, seorang raja di negeri dongeng
yang terkenal gemah-ripah, adil-makmur di seluruh dunia itu,
lupa mengundang seorang peri dalam perayaan penyambutan
kelahirannya, dan pemberian berkah untuk dirinya. Meskipun
semua peri yang hadir dalam acara itu sudah memberikan
berbagai hadiah kebaikan untuk dirinya, agar ia dapat men-
jadi putri yang cantik, sehat, berbudi, menjadi ratu ataupun
permaisuri yang cerdas dan bijak agar rakyatnya nanti hidup
juga dalam kebahagiaan dan kesejahteraan, tak ada satu pun
yang bisa menangkal kutukan dari peri yang tidak diundang
di atas. Kutukan itulah yang membuatnya terpaksa harus
tinggal di rumah saja. Karena, kabarnya, akan datang wabah
yang mematikan seluruh penduduk kerajaan dongeng itu,
termasuk seluruh isi istana, jika satu saat, sebelum genap be-
rusia 17 tahun ia bertemu dengan orang lain. Sejak itu pula ia
dikucilkan di sebuah bangunan yang tersembunyi di bagian
belakang taman istana, bangunan yang menyerupai menara
bertingkat, dengan hanya satu jendela di lantai teratas tempat
dirinya dijauhkan dari orang lain.
Selama masa karantina tersebut ia hanya ditemani
oleh seekor anjing pemberian seorang peri. Karena Sang
47