Page 6 - E-Book Pemerintahan Kolonial Belanda
P. 6
E-Book Kolonialisme Belanda SAMISANOV
Sosial
1) Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja Rodi untuk membangun jalan Anyer-Panarukan.
2) Pebudakan dibiarkan berkembang
3) Menghapus upacara penghormatan kepada Resident,Sunan dan Sultan
4) Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos
Akhir Kekuasaan Daendels
Kejatuhan Daendels antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1) Sikapnya yg otoriter terhadap raja-raja Banten,Yogyakarta,Cirebon menimbulkan
pertentangan dan perlawanan.
2) Penyelewengan dlam kasus penjualan tanah kepada fihak swasta dan manipulasi
penjualan istana Bogor.
3) Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan.
Daendels dikenal sebagai Gubernur Jendral “ bertangan besi” karena ia
memerintah dengan menerapkan disiplin tinggi, keras dan kejam. Untuk
mendapatkan dana yang dibutuhkan dalam menghadapi Inggris Daendels
menerapkan beberapa cara :
1. Sistem kerja paksa ( rodi )
2. Melaksanakan contingenten, yaitu pajak berupa hasil bumi.
3. Menetapkan verplichte leverentie, kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada pemerintah Belanda
dengan harga yang telah ditetapkan.
4. Mewajibkan Prianger Stelsel, yaitu kewajiban rakyat Priangan untuk menanam kopi.
5. Melepas tanah kepada pihak asing.
Pada tahun 1810, kerajaan Belanda di bawah pemerintahan Raja Louis
Napoleon dihapuskan oleh Kaisar Napoleon Bonaparte. Negara Belanda dijadikan
wilayah kekuasaan Perancis. Dengan demikian, wilayah jajahan di Indonesia
secara otomatis menjadi wilayah jajahan Perancis.
Kaisar Napoleon menganggap bahwa tindakan Daendels sangat otoriter, maka
pada tahun 1811 ia di tarik kembali ke negeri Belanda dan digantikan oleh
Gubernur Jendral Janssens. Ternyata Janssens tidak secakap dan sekuat
Daendels dalam melaksanakan tugasnya. Ketika Inggris menyerang pulau Jawa,
ia menyerah dan harus menanda tangani Perjanjian di Tuntang yang dikenal
dengan nama Kapitulasi Tuntang 1811.
D i a n T r i s n a Z A , S . P d . , G r . P a g e 6 | 8