Page 128 - e-MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIC ISSUE KELAS XI_Neat
P. 128
Sistem reproduksi pada pria memiliki fungsi:
a. Menghasilkan sperma didalam testis,
b. Mengnatarkan sperma dalam medium cair (disebut semen) menuju vagina
selama proses kopulasi, dan
c. Membentuk hormon kelamin jantan utama, yaitu testosteron. Sistem tersebut
mulai berfungsi atau bekerja pada awal masa remaja atau masa pubertas.
a. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam
skrotum. Testis merupakan organ
kelamin laki-laki tempat spermatozoa
dihasilkan. Testis merupakan
sepasang struktur berbentuk oval,
agak gepeng dengan panjang sekitar
4 cm dan diameter sekitar 2.5 cm.
Testis berada didalam skrotum
bersama epididimis yaitu kantung
Sumber. Nafiun.com
(https://www.nafiun.com/2012/12/proses-dan-organ- ekstra abdomen tepat dibawah penis.
alat-reproduksi-pada-pria-manusia.html)
Dinding pada rongga yang
Gambar 4.2 Anatomi Testis memisahkan testis dengan epididimis
disebut tunika vaginalis. Karena letaknya di laur tubuh, testis memiliki suhu yang
ebuh rendah daripada suhu tubuh (sekitar 2℃ lebih rendah) hal itu diperlukan dalam
proses pembentukan sperma. Testis juga mengasilkan hormon testosteron yang
dilakukan oleh sel interstitial.
b. Penis
Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan
yaitu permukaan posterior penis teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan
dorsal. Ujung penis disebut glans. Penis berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada
laki-laki memungkinkan terjadinya deposisi semen dekat serviks uterus. 2 rongga
yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga
tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami
Sistem Repoduksi | 115