Page 5 - RadarJogja 27052025
P. 5

Pasal 51 Jawa Pos
 Jawa Pos  (2) Tata cara pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada   Jawa Pos                                                                           Pasal 21
 Jawa Pos
                                                   Jawa Pos
 Jawa Pos
 4    selasa 27 Mei 2025  Jawa Pos   RADAR JOGJA  Jawa Pos   RADAR JOGJA                                                                                               selasa 27 Mei 2025   5
                                                                                                                                PENJELASAN
                                                          BAB VI
                                                                               d. mendapatkan pelindungan dan Kompensasi karena dampak
 RANCANGAN
                                                                                                                                  ATAS
                                                                                 negatif dari kegiatan Pengelolaan Sampah di TPST; dan
                                                                                                                                                          Cukup Jelas
                                                        KOMPENSASI
                      Paragraf 7
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL  ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.  Pemerintah Daerah memberikan kompensasi kepada masyarakat   e. memperoleh pembinaan agar dapat melaksanakan Pengelo-  PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL  Pasal 22
                                                                                                                                                          Ayat (1)
                                                                                                                              NOMOR … TAHUN …
                     Pengawasan
                                                                                 laan Sampah.
                                           yang mendapat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan
                                                                                                                                                          Cukup Jelas
                                                                                            Bagian Kedua
                      Pasal 36
                                                                                                                                 TENTANG
        (1) Dalam Pengelolaan Sampah Spesifik, Bupati melakukan peng-
 SELASA 7 MEI    TAHUN 2013  NOMOR … TAHUN …  eceran  Rp 4.000  SELASA 7 MEI    TAHUN 2013  Pengelolaan Sampah di TPST. Pasal 52  Tanggung Jawab  PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN SAMPAH  Ayat (2)  eceran  Rp 4.000
                                                                                                                                                          Cukup Jelas
 eceran  Rp 4.000
                                                                                                                                                                          eceran  Rp 4.000
                                                                                                                                                                          eceran  Rp 4.000
          awasan kinerja Pengelolaan Sampah Spesifik yang dilaksana-
 SELASA 7 MEI    TAHUN 2013
    SELASA 7 MEI    TAHUN 2013
    SELASA 7 MEI    TAHUN 2013
                                                                                              Pasal 63
 eceran  Rp 4.000
 SELASA 7 MEI    TAHUN 2013
 TENTANG  (2) Pengawasan kinerja Pengelolaan Sampah Spesifik sebagaima-  (1) Bentuk kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51   (1) Setiap Orang bertanggung jawab atas Sampah yang dihasilkan   I.  UMUM  Ayat (3)
          kan oleh badan usaha.
                                                                                                                     Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik In-
                                                                                 secara pribadi dan keluarga.
                                              meliputi:
                                                                                                                                                          Cukup Jelas
 PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN SAMPAH  na dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Perangkat Dae-  a. pemulihan lingkungan;  (2) Setiap Orang bertanggung jawab atas timbulan Sampah yang   donesia Tahun 1945 disebutkan bahwa setiap orang berhak hidup   Ayat (4)
                                              b. biaya kesehatan dan pengobatan;
          rah yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang ling-
                                                                                                                     sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan
                                                                                 ada di tempat tinggalnya masing-masing.
                                                                                                                                                          Cukup Jelas
                                                                                                                     lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pe-
          kungan hidup.
                                                                               (3) Setiap Orang yang menjadi pengelola Perumahan atau tempat
                                                                                                                                                          Ayat (5)
                                              c. penyediaan fasilitas sanitasi dan kesehatan; dan/atau
 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA  (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksana-  d. kompensasi lain yang setara dengan dampak negatif yang   umum bertanggung jawab atas timbulan Sampah di Peruma-  layanan kesehatan. Lingkungan hidup baik dan sehat adalah   Yang dimaksud dengan faktor keamanan dan keselamatan
          kan secara langsung dan tidak langsung.
                                                                                                                     lingkungan yang udara, air, serta tanahnya bersih dan terbebas
                                                                                 han atau tempat umum yang dikelolanya.
                                               ditimbulkan dari kegiatan Pengelolaan Sampah.
                                                                                                                                                           antara lain dalam melakukan pengangkutan sampah mem-
 BUPATI BANTUL,  (4) Pengawasan secara langsung sebagaimana dimaksud pada   (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompensasi sebagaimana   (4) Setiap Orang yang melaksanakan kegiatan usaha bertanggung   dari segala bentuk pencemaran atau polusi. Lingkungan hidup   perhatikan tinggi timbulan sampah yang diangkut sesuai
                                                                                                                                                           dengan kapasitas kendaraan sehingga tidak membahay-
                                                                                 jawab atas Sampah yang ditimbulkan dari kegiatan usahanya.
                                                                                                                     yang baik dan sehat ditandai dengan kualitas udara bersih, yakni
                                              dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.
          ayat (3) berupa kunjungan lapangan.
        (5) Pengawasan secara tidak langsung sebagaimana dimaksud   BAB VII    (5) Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan di tempat   tidak berbau dan tidak tercemar oleh polusi atau asap. Lingkung-  akan pengguna jalan lainnya.
 Menimbang:  28. Reduce, Reuse, Recycle yang selanjutnya disingkat 3R adalah   b. melakukan penelitian dan pengembangan teknologi penanga-  (3) Produsen dalam melakukan pendauran ulang sampah dapat   (2) Pemerintah Daerah dalam melakukan pengolahan sampah   pada ayat (3) berupa verifikasi laporan secara periodik.  INSENTIF  umum bertanggung jawab atas timbulan Sampah di tempat   an sehat membuat nyaman orang yang tinggal di lingkungan   Pasal 23
 a. bahwa dalam rangka menjamin hak setiap orang untuk hidup   segala aktivitas untuk mengurangi sampah melalui kegiatan   nan Sampah;  bekerjasama dengan pihak lain.   dapat melibatkan Lembaga Pengelola Sampah Mandiri, pro-  (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan kinerja Pengelo-  Pasal 53  umum yang digunakan untuk kegiatan tersebut.  tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan lingkungan tidak   Ayat (1)
 sehat, sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat-  pembatasan timbulan sampah (reduce), pendauran ulang   c. melaksanakan upaya pengurangan, penanganan dan peman-  (4) Pelaksanaan pendauran ulang sampah yang hasil akhirnya   dusen, dan/atau PJPS dalam bentuk program kegiatan pengo-  laan Sampah spesifik diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.  Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif kepada setiap   (6) Tempat umum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi:  sehat adalah sampah. Sampah yang tidak dikelola dengan baik   Cukup Jelas
 kan  lingkungan  hidup  yang  baik  dan  nyaman, diperlukan peng-  sampah (recycle), dan pemanfaatan kembali sampah (reuse).  faatan Sampah;  untuk menghasilkan kemasan pangan, wajib mengikuti ke-  lahan sampah.  BAB V  Orang yang membantu Pengelolaan Sampah.  a. tempat usaha dan tempat kerja;  akan menimbulkan pencemaran lingkungan.   Ayat (2)
 elolaan sampah secara komprehensif, terencana dan terpadu;   29. Tempat Pengolahan Sampah dengan Prinsip 3R yang selanjut-  d. melakukan pengelolaan pendapatan dan perizinan Pengelo-  tentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengawa-  (3) Fasilitas pengolahan sampah terdiri atas:  LEMBAGA PENGELOLA SAMPAH   Pasal 54  b. warung, rumah makan dan restoran;  Selain itu, pertambahan penduduk di Kabupaten Bantul dan   Huruf a
 b. bahwa Sampah telah menjadi permasalahan di Kabupaten   nya disebut TPS 3R adalah tempat dilaksanakannya kegiatan   laan Sampah;  san obat dan makanan.   a. komposter;  Bagian Kesatu  (1) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53   c. fasilitas keagamaan;  perubahan pola konsumsi masyarakat, menimbulkan bert-  Cukup Jelas
 Bantul dengan volume, jenis dan karakterikstik yang semakin   pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran   e. memfasilitasi pengembangan Pengelolaan Sampah;  (5) Hasil kegiatan pendauran ulang sampah yang dilakukan pro-  b. transferstation;  Lembaga Pengelola Sampah Mandiri  didasarkan pada kinerja dalam melakukan:  d. fasilitas kesehatan;  ambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang se-  Huruf b
 bertambah, serta belum ada pemilahan sampah organik dan   ulang.  f.  melaksanakan Pengelolaan Sampah;  dusen dilaporkan secara berkala kepada Pemerintah Daerah.  c. TPS 3R;  Pasal 37  a. kontribusi dan inovasi terbaik dalam Pengelolaan Sampah;  e. fasilitas pendidikan;  makin beragam. Namun, penambahan jumlah sampah ini   Cukup Jelas
 non-organik dari sumbernya, sehingga pengelolaannya perlu   30. Pusat Daur Ulang yang selanjutnya disingkat PDU adalah   g. mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil   Pasal 17  d. PDU; dan/atau  (1) Lembaga Pengelola Sampah Mandiri dibentuk oleh masyar-  b. pelaporan atas pelanggaran terhadap larangan;  f. fasilitas olahraga;  belum diimbangi dengan ketersediaan sarana Pengelolaan   Huruf c
                                              c. pengurangan timbulan sampah dengan pola 3R; dan/atau
                                                                                 g. fasilitas transportasi umum;
                                                                                                                     Sampah yang memadai. Sehingga, dalam rangka mewujudkan
          akat secara berkelompok.
                                                                                                                                                           Cukup Jelas
 dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir   sarana Pengelolaan Sampah yang dikembangkan dalam upaya   pengolahan Sampah;  Setiap Orang berkewajiban melakukan pemanfaatan kembali   e. TPST.
 agar  dapat terselenggara secara aman tidak  mengganggu   peningkatan penanganan sampah organik dan anorganik di   h. memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkem-  sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c   Pasal 25  (2) Lembaga Pengelola Sampah Mandiri sebagaimana dimaksud   d. tertib penanganan sampah.   h. tempat kegiatan perdagangan; dan  lingkungan hidup yang baik dan sehat, perlu dilakukan Peng-  Huruf d
 lingkungan, sehat bagi masyarakat dan diharapkan dapat   sumber serta pengurangan jumlah yang harus ditangani di   bang pada masyarakat setempat untuk mengurangi dan me-  dengan cara:  (1) Pengolahan sampah dilakukan di:  pada ayat (1) dapat dibentuk di tingkat:  (2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   i. tempat rekreasi dan tempat hiburan.  elolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah   Nomor 1
 memberikan manfaat secara ekonomi;   tempat pemrosesan akhir.  nangani Sampah; dan  a. menggunakan bahan yang dapat diguna ulang; dan/atau  a. TPS 3R untuk sampah yang sudah dipilah dari sumber   a. rukun tetangga;  dapat berupa:  Pasal 64  Rumah Tangga secara sistematis, menyeluruh, dan berkesin-  Yang dimaksud dengan fasilitas umum antara lain hotel,
 c. bahwa untuk melaksanaan ketentuan Pasal 9 Undang-Undang   31. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu yang selanjutnya dising-  i.  melakukan koordinasi antar lembaga pemerintah daerah,   b. menggunakan bahan yang mudah terurai oleh proses alam.  sampah;  b. padukuhan; atau  a. pemberian penghargaan;  Tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 meliputi:  ambungan. Hal tersebut sejalan dengan kewenangan Peme-  rumah makan besar, dan pabrik.
 Nomor 18 Tahun 2008 tentang  Pengelolaan Sampah, Peme-  kat TPST adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengum-  masyarakat, dan dunia usaha agar terdapat keterpaduan dalam   Pasal 18  b. PDU untuk sampah yang sudah dipilah dari TPS/TPS 3R; dan  c. kalurahan.  b. bantuan operasional; dan/atau  a. memelihara dan menjaga tempat dan kegiatan yang menjadi   rintah Daerah yang menjadi bagian dari urusan pemerintahan   Nomor 2
 rintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Peraturan Daerah   pulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang,   Pengelolaan Sampah.  (1) Produsen wajib melakukan pemanfaatan kembali sampah   c. TPST untuk sampah dari fasilitas umum dan residu sampah   (3) Tata kelola Lembaga Pengelola Sampah Mandiri sebagaimana   c. pengurangan pajak daerah dan retribusi daerah dalam   tanggung jawabnya; dan  wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana   Cukup Jelas
 Kabupaten Bantul Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pengelolaan   pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.  Pasal 9  dengan cara:  yang berasal dari TPS 3R.  dimaksud pada ayat (1) paling sedikit berupa:  kurun waktu tertentu.  b. melakukan pengurangan dan/atau penanganan Sampah den-  diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang   Ayat (3)
 Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah   32. Fasilitas Pengelolaan Sampah Spesifik yang selanjutnya di-  Tugas Pemerintah Kalurahan dalam Pengelolaan Sampah meliputi:  a. menyusun rencana dan/atau program pemanfaatan kemba-  (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengolahan sampah sebaga-  a. bank sampah; atau  Pasal 55  gan cara yang berwawasan lingkungan.  Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah   Cukup Jelas
          b. sedekah sampah.
 Tangga, namun beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah   singkat FPSS adalah fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah   a. melakukan Pengelolaan Sampah berupa pengumpulan sam-  li sampah sebagai bagian dari usaha dan/atau kegiatannya   imana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.  (4) Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerin-  Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, bentuk, dan tata cara pem-  Bagian Ketiga  terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang   Pasal 24
                                           berian insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 dan Pasal
                                                                                             Kewajiban
                                                                                                                     Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
                                                                                                                                                           Ayat (1)
 tersebut sudah tidak sesuai dengan perkembangan peraturan   Daerah untuk kegiatan pemilahan, pengumpulan dan/atau   pah dari sumber sampah ke TPS 3R;  sesuai dengan kebijakan dan strategi Pengelolaan Sampah;  Pasal 26
 perundang-undangan dan kebutuhan pengaturan pengelo-  pengolahan Sampah Spesifik tertentu.  b. berperan serta dalam membiayai Pengelolaan Sampah yang   b. menggunakan bahan baku produksi yang dapat diguna ulang;   (1) Pemerintah Daerah menyediakan dan mengoperasikan TPST   tahan di bidang lingkungan hidup dapat memfasilitasi pem-  54 diatur dalam Peraturan Bupati.  Pasal 65  Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Un-  Huruf a
 laan sampah di daerah  sehingga perlu disesuaikan;   33. Tempat Penampungan Sementara Sampah Spesifik Bahan   dilakukan secara mandiri melalui anggaran dan belanja   dan/atau  dalam melakukan pemrosesan akhir sampah sebagaimana   bentukan Lembaga Pengelola Sampah Mandiri sebagaimana   BAB VIII  (1) Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagaimana di-  dang.  Pemadatan dilakukan antara lain pada sampah anorganik
 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud   Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat TPSSS-B3   Kalurahan; dan  c. menarik kembali sampah dari produk dan kemasan produk   dimaksud dalam Pasal 19 huruf e.   dimaksud pada ayat (1).  KERJA SAMA DAN KEMITRAAN  maksud dalam Pasal 66, setiap Orang wajib:  Kewenangan tersebut dipertegas dengan adanya kebijakan   dalam rangka mendapatkan manfaat lain.
 dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Pera-  adalah tempat penampungan sementara Sampah yang Meng-  c. melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat dan   untuk diguna ulang.  (2) Pemrosesan akhir sampah dilakukan dengan:  (5) Lembaga Pengelola Sampah Mandiri sebagaimana dimaksud   Pasal 56  a. menyediakan Tempat Sampah di rumah, perumahan,   desentralisasi sampah dari Pemerintah Daerah Istimewa Yo-  Huruf b
 turan Daerah tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah;  andung B3 sebelum diangkut ke pengumpul, pemanfaat,   pelaku usaha dalam Pengelolaan Sampah.  (2) Rencana dan/atau program pemanfaatan kembali sampah   a. metode pembakaran ramah lingkungan;  pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Lurah dan men-  (1) Pemerintah Daerah dapat melakukan kerja sama dengan:  tempat umum, dan lingkungan yang menjadi tanggung   gyakarta mengubah mekanisme Pengelolaan Sampah, yang   Pengomposan dilakukan pada sampah organik dalam
 pengolah dan penimbunan akhir Limbah B3 yang berizin.  BAB III  sebagaimana  dimaksud pada ayat (1) huruf a menjadi salah   b. metode pemilahan dan pemadatan;  dapatkan registrasi dari Perangkat Daerah yang menyeleng-  a. pemerintah kabupaten/kota lain; dan/atau  jawabnya;  semula residu sampah dapat dibuang ke Tempat Pengelolaan   rangka mendapatkan manfaat lain.
 Mengingat:  34. Transferdepo adalah tempat transit sampah dari alat peng-  JENIS DAN SUMBER SAMPAH  satu persyaratan untuk memperoleh dokumen lingkungan   c. metode lahan uruk saniter; dan/atau  garakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup.  b. badan usaha.  b. membuang Sampah pada Tempat Sampah sesuai dengan   Akhir (TPA) Piyungan dengan adanya kebijakan desentralisa-  Huruf c
 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik In-  angkutan sampah untuk diangkut ke TPST.  Pasal 10  dan/atau izin lingkungan.   d. teknologi ramah lingkungan lainnya.  Pasal 38  (2) Lingkup kerja sama antar Pemerintah Daerah sebagaimana   tanggung jawabnya;  si sampah ini masing-masing pemerintah kabupaten/kota   Yang dimaksud dengan daur ulang materi adalah daur
 donesia Tahun 1945;   35. Transferstation adalah tempat pemilahan lanjutan, perajangan,   (1) Ruang lingkup pengelompokan Sampah terdiri atas:   (3) Hasil kegiatan pemanfaatan kembali sampah yang dilakukan   Bagian Ketiga  (1) Lembaga Pengelola Sampah Mandiri sebagaimana dimaksud   dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:  c. melaksanakan pemilahan Sampah yang menjadi tanggung   se-Daerah Istimewa Yogyakarta harus mampu menyelesaikan   ulang sampah menjadi barang baru setelah melalui proses
 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan   pengepakan, dan transit sampah dari alat pengangkutan sam-  a. Sampah Rumah Tangga;   produsen dilaporkan secara berkala kepada Pemerintah Daerah.  Pengelolaan Sampah Spesifik  dalam Pasal 37 ayat (1) melakukan kerja sama dalam Pengelolaan   a. penyediaan sarana prasarana atau pembangunan TPST;   jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-un-  sampahnya sendiri.  pengolahan, daur ulang materi dilakukan pada sampah
 Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008   pah untuk diangkut ke TPST.  b. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga; dan   Pasal 19  Paragraf 1  Sampah dengan membentuk Jejaring Pengelola Sampah Mandiri.  b. pengangkutan Sampah dari TPS ke TPST;   dangan; dan  Dengan adanya perubahan kebijakan ini dan kebutuhan dalam   anorganik dalam rangka mendapatkan manfaat lain. mi-
 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia   36. Kompensasi adalah pemberian imbalan kepada Orang yang   c. Sampah Spesifik.  Penanganan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 hu-  Umum  (2) Jejaring Pengelola Sampah Mandiri sebagaimana dimaksud   c. pengelolaan TPST;   d. membayar retribusi sesuai dengan ketentuan peraturan   pengaturan Pengelolaan Sampah di masyarakat ternyata tidak   salnya sampah plastik menjadi produk tas, bantal, atau
 Nomor 4851);  terkena dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan pen-  (2) Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   ruf b dilakukan melalui:  Pasal 27  pada ayat (1) pembentukannya dapat difasilitasi oleh Peme-  d. pengolahan Sampah menjadi produk lainnya yang ramah   perundang-undangan.  cukup hanya dengan melakukan Perubahan atas Peraturan   sandal.
 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan   anganan sampah di TPST.  huruf a berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga,   a. pemilahan;  (1) Pemerintah Daerah melakukan Pengelolaan Sampah Spesifik   rintah Daerah dan Kalurahan.   lingkungan; dan/atau   (2) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud   Daerah Kabupaten Bantul Nomor 2 Tahun 2019 tentang Peng-  Huruf d
 Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014   37. Sampah Liar adalah sampah yang berada di lokasi yang tidak   tidak termasuk tinja dan Sampah Spesifik.  b. pengumpulan;  sesuai dengan kewenangannya.  (3) Fasilitasi pembentukan Jejaring Pengelola Sampah Mandiri   e. Pengelolaan Sampah dalam kondisi darurat.  pada ayat (1) huruf a dan huruf c dikenai sanksi administratif   elolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah   Yang dimaksud dengan daur ulang energi adalah daur
 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia   diperuntukkan sebagai tempat pembuangan sampah sesuai   (3) Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga sebagaimana dimaksud   c. pengangkutan;  (2) Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah Spesifik sebagaimana   sebagaimana dimaksud pada ayat (2), terdiri atas:  (3) Lingkup kerja sama antar Pemerintah Daerah sebagaimana   berupa:  Rumah Tangga, karena dinilai sudah tidak sesuai dengan   ulang sampah menjadi sumber energi, daur ulang energi
 Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir   dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  pada ayat (1) huruf b berasal dari Kawasan Komersial, Kawa-  d. pengolahan; dan  dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:  a. Jejaring Pengelola Sampah Mandiri tingkat Kalurahan   dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:  a. teguran tertulis;  perkembangan peraturan perundang-undangan dan kebutu-  dilakukan pada sampah organik dan anorganik dalam
 dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Pene-  38. Penyedia Jasa Pengelolaan Sampah yang selanjutnya disingkat   san Industri, Kawasan Khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum,   e. pemrosesan akhir sampah.  a. pengurangan; dan/atau  oleh Lurah;  a. penarikan retribusi pelayanan persampahan;   b. penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan   han pengaturan pengelolaan sampah di daerah, sehingga   rangka mendapatkan manfaat lain. misalnya plastik yang
                                                                                   usaha; dan/atau
 tapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor   PJPS adalah Orang yang bertanggung jawab dalam pelaksa-  dan/atau fasilitas lainnya.  Pasal 20  b. penanganan.  b. Jejaring Pengelola Sampah Mandiri tingkat Kapanewon   b. penyediaan/pembangunan PDU, TPS, atau TPST, serta   c. pencabutan izin.  perlu disesuaikan dengan menyusun raperda baru dengan   diolah menjadi bahan bakar minyak.
                                                                                                                     harapan dapat mengatasi permasalahan sampah dewasa ini
                                               sarana dan prasarana pendukungnya;
            oleh Panewu; dan
                                                                                                                                                           Huruf e
 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang   naan kegiatan penyediaan jasa Pengelolaan Sampah.  (4) Sampah Spesifik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf   (1) Proses pemilahan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal   (3) Pengurangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41,   39. Lembaga Pengelola Sampah Mandiri adalah kelompok masy-  c terdiri atas:   19 huruf a dilakukan oleh setiap Orang pada sumber sampah.  meliputi:  c. Jejaring Pengelola Sampah Mandiri tingkat Kabupaten oleh   c. pengangkutan Sampah;   (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksi adminis-  di Kabupaten Bantul secara komprehensif, lintas sektoral,   Cukup jelas.
 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856);  arakat yang peduli untuk melakukan Pengelolaan Sampah   a. Sampah yang Mengandung B3;   (2) Proses pemilahan sampah dilakukan melalui kegiatan peng-  a. pembatasan timbulan Sampah Spesifik;  Bupati.  d. pengelolaan TPST; dan/atau   tratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Pe-  serta terencana dan terpadu.  Ayat (2)
 4. Undang-Undang Nomor 122 Tahun 2024 tentang Kabupaten   secara mandiri di lingkungannya.  b. Sampah yang Mengandung Limbah B3;   elompokan sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis sam-  b. pendauran ulang Sampah Spesifik; dan/atau  Pasal 39  e. pengelolaan produk olahan lainnya.  raturan Bupati.  Cukup jelas.
 Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara   40. Daerah adalah Daerah Kabupaten Bantul.  c. Sampah yang Timbul Akibat Bencana;   pah yang terdiri atas:  c. pemanfaatan kembali Sampah Spesifik.  Ketentuan lebih lanjut pembentukan Jejaring Pengelola Sampah   (4) Pelaksanaan kerja sama antarpemerintah daerah dan kemit-  Pasal 66  II. PASAL DEMI PASAL  Ayat (3)
 Republik Indonesia Tahun 2024 Nomor 308, Tambahan Lem-  41. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyeleng-  d. Puing Bongkaran Bangunan;   a. sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun   (4) Penanganan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b   Mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Pera-  raan dengan badan usaha dilakukan sesuai dengan ketentuan   (1) Setiap Orang yang mengelola kompleks perumahan atau   Cukup jelas.
 baran Negara Republik Indonesia Nomor 7059);  gara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan   e. Sampah yang Secara Teknologi Belum Dapat Diolah; dan/atau  serta limbah bahan berbahaya dan beracun;  meliputi kegiatan:  turan Bupati.  peraturan perundang- undangan.  tempat umum wajib membersihkan jalan, saluran, taman dan   Pasal 1  Pasal 25
 5. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengel-  urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah   f. Sampah yang Timbul Secara Tidak Periodik.  b. sampah yang mudah terurai;  a. pemilahan;  Pasal 40  BAB IX  jalur hijau yang ada di lingkungannya.  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 olaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah   otonom.  (5) Sampah yang Mengandung B3 sebagaimana dimaksud  pada   c. sampah yang dapat digunakan kembali;  b. pengumpulan;  (1) Prasarana dan sarana sebagai penunjang kegiatan operasional   SISTEM TANGGAP DARURAT  (2) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud   Pasal 2  Pasal 26
                                                          Pasal 57
                                                                                                                                                           Cukup Jelas
 Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun   42. Bupati adalah Bupati Bantul.  ayat (4) huruf a berasal dari:  d. sampah yang dapat didaur ulang; dan  c. pengangkutan;  Pengelolaan Sampah disediakan secara swadaya oleh Lem-  (1) Dalam hal terjadi situasi darurat, Pemerintah Daerah mene-  pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:  Huruf a   Pasal 27
                                                                                                                       Yang dimaksud dengan “harmoni, dan kelestarian ling-
          baga Pengelola Sampah Mandiri.
                                                                                 a. teguran tertulis;
 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indo-  43. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya  disingkat   a. rumah tangga;  e. sampah lainnya.   d. pengolahan; dan/atau
 nesia Nomor 5347);  DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berke-  b. Kawasan Komersial;  (3) Sampah yang sudah terpilah selanjutnya dimasukkan ke dalam   e. pemrosesan akhir Sampah.  (2) Dalam hal Lembaga Pengelola Sampah Mandiri tidak dapat   rapkan sistem tanggap darurat.   b. penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan   kungan” adalah bahwa Pengelolaan Sampah harus mam-  Cukup Jelas
 6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2020 tentang Penge-  dudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.  c. Kawasan Industri;  fasilitas tempat sampah terpilah dengan:  menyediakan prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud   (2) Situasi darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:   usaha; dan/atau  pu menciptakan gkelestarian kehidupan yang harmonis   Pasal 28
 lolaan Sampah Spesifik (Lembaran Negara Republik Indone-  44. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD   d. Kawasan Khusus;  a. diberi label atau tanda; dan  Paragraf 2  pada ayat (1), dapat difasilitasi oleh Pemerintah Daerah.  a. terganggunya sistem operasi pengumpulan, pengangkutan,   c. pencabutan izin.  antara alam dan manusia.    Cukup Jelas
 sia Tahun 2020 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Re-  dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi   e. Kawasan Permukiman;  b. warna tempat sampah yang berbeda sesuai dengan jenis   Pengelolaan Sampah yang Mengandung B3   Pasal 41  pengolahan dan pemrosesan akhir Sampah;  (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksi adminis-  Huruf b  Pasal 29
 publik Indonesia Nomor 6522);  kewenangan daerah otonom.   f. fasilitas sosial;  sampah.  dan Sampah Mengandung Limbah B3  (1) Lembaga Pengelola Sampah Mandiri berhak:  b. tidak tersedianya alternatif fasilitas pengolahan Sampah   tratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Pe-  Yang dimaksud dengan “tanggung jawab” adalah bahwa   Cukup Jelas
 7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penye-    Pasal 2  g. fasilitas umum; dan/atau  Pasal 21  Pasal 28  a. mengelola sampah secara mandiri;  dan/atau tempat pemrosesan akhir;  raturan Bupati.  Pemerintah Daerah mempunyai tanggung jawab Pengel-  Pasal 30
 lenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup   Pengelolaan Sampah dilaksanakan berdasarkan asas:  h. fasilitas lainnya.  (1) Pengumpulan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal   Pengelolaan Sampah yang Mengandung B3 dan Sampah Meng-  b. mendapatkan fasilitasi dari pemerintah; dan  c. terjadinya kecelakaaan, pencemaran dan/atau kerusakan   Pasal 67  olaan Sampah dalam mewujudkan hak masyarakat terha-  Cukup Jelas
 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 32,   a. harmoni dan kelestarian lingkungan;  (6) Sampah yang Mengandung B3 sebagaimana dimaksud  pada   19 huruf b dilakukan oleh:   andung Limbah B3 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah   c. mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah.  lingkungan hidup dan/atau timbulnya dampak negatif   (1) Setiap Orang yang akan menyelenggarakan kegiatan di tempat   dap lingkungan hidup yang baik dan sehat.   Pasal 31
                                                                                                                                                           Cukup Jelas
                                               akibat Pengelolaan Sampah; dan
 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6634);  b. tanggung jawab;  ayat (5) berupa:  a. Lembaga Pengelola Sampah Mandiri;  melalui pengumpulan Sampah.  (2) Lembaga Pengelola Sampah Mandiri berkewajiban:  d. dalam hal terdapat kondisi khusus yang tidak bisa diatasi   umum, berkoordinasi dengan Perangkat Daerah yang meny-  Huruf c   Pasal 32
                                                                                 elenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup
          a. menjaga kebersihan lingkungan;
                                                                                                                       Yang dimaksud dengan “berkelanjutan” adalah bahwa
 c. berkelanjutan;  a. produk  rumah  tangga yang  mengandung  B3  dan tidak   b. Produsen;  Pasal 29
 Dengan Persetujuan Bersama  d. manfaat;  digunakan lagi;  c. PJPS;   (1) Pengumpulan Sampah Mengandung B3 dan Sampah Meng-  b. melakukan Pengelolaan Sampah sesuai dengan ketentuan   dengan sistem Pengelolaan Sampah normal.  berkenaan teknis penanganan Sampah yang timbul.  Pengelolaan Sampah dilakukan dengan menggunakan   Cukup Jelas
 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH   e. keadilan;  b. bekas kemasan produk yang mengandung B3;  d. Pemerintah Kalurahan; dan   andung Limbah B3 oleh Pemerintah Daerah sebagaimana   yang diatur dalam Peraturan Daerah ini;  (3) Kegiatan Pengelolaan Sampah dalam situasi darurat sebaga-  (2) Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan di tempat   metode dan teknik yang ramah lingkungan sehingga tidak   Pasal 33
 KABUPATEN BANTUL  f.  kesadaran;  c. barang   elektronik   yang   tidak   digunakan lagi; dan/atau  e. Pemerintah Daerah.  dimaksud dalam Pasal 28 dilakukan pada Wilayah Permukiman.  c. berperan serta dalam membiayai Pengelolaan Sampah   imana   dimaksud pada ayat (2) antara lain:  umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengelo-  menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masy-  Cukup Jelas
 dan  g. kebersamaan;  d. produk     dan/atau     kemasan     lainnya     yang mengan-  (2) Pengumpulan sampah dilakukan dengan memindahkan sampah   (2) Pengumpulan Sampah Mengandung B3 dan Sampah Meng-  yang dilakukan secara mandiri;  a. pelaksanaan operasional penanganan situasi darurat dalam   la Sampah yang ditimbulkan.   arakat dan lingkungan, baik pada generasi masa kini mau-  Pasal 34
 BUPATI BANTUL  h. kesehatan;  dung B3 yang tidak digunakan lagi.  dari sumber sampah ke TPS, TPS 3R, FPSS, PDU dan/atau TPST   andung Limbah B3 di luar Wilayah Permukiman menjadi   d. melaporkan kegiatan Pengelolaan Sampah secara berkala   Pengelolaan Sampah; dan  (3) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud   pun pada generasi yang akan datang.   Cukup Jelas
 MEMUTUSKAN:  i.  keamanan; dan  (7) Sampah yang Mengandung B3 sebagaimana dimaksud pada   dengan tetap menjamin terpilahnya sampah sesuai dengan jenis   tanggung jawab masing-masing pengelola.  kepada Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan   b. penyampaian informasi kepada masyarakat tentang pen-  pada ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa peringatan   Huruf d  Pasal 35
 Menetapkan: PERATURAN  DAERAH  TENTANG  PENYELENG-  j.  nilai ekonomi.  ayat (6) tidak termasuk Sampah yang berasal dari sisa hasil   sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2).  (3) Pengumpulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaks-  pemerintahan di bidang lingkungan hidup; dan  anganan dan penanggulangan situasi darurat Pengelolaan   tertulis.  Yang dimaksud dengan “manfaat” adalah Pengelolaan   Cukup Jelas
 GARAAN PENGELOLAAN SAMPAH.  Pasal 3  usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.  (3) Lembaga Pengelola Sampah Mandiri dan produsen sebagai-  anakan dengan menyediakan FPSS.  e. membayar retribusi jasa umum atas pelayanan persampa-  Sampah.  (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksi adminis-  Sampah perlu menggunakan pendekatan yang mengang-  Pasal 36
 Peraturan Daerah ini bertujuan untuk:   BAB IV  mana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b berkewaji-  (4) Pengumpulan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanakan   han/ kebersihan sesuai dengan ketentuan peraturan pe-  (4) Situasi darurat dalam Pengelolaan Sampah sebagaimana di-  tratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Pe-  gap sampah sebagai sumber daya yang dapat dimanfaat-  Cukup Jelas
 BAB I  a. mengurangi kuantitas dan dampak yang ditimbulkan oleh   PENGELOLAAN SAMPAH  ban menyediakan TPS, dan/atau alat pengumpul sampah   dengan menyediakan TPSSS-B3 dan/atau alat pengumpul   rundang-undangan.  maksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.  raturan Bupati.  kan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.   Pasal 37
 KETENTUAN UMUM  Sampah;  Bagian Kesatu  terpilah pada kawasan yang menjadi tanggung jawabnya.   untuk Sampah yang Mengandung B3 sesuai dengan ketentu-  Pasal 42  (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem tanggap darurat dalam   BAB XIII  Huruf e  Cukup Jelas
 Pasal 1  b. merubah perilaku masyarakat dalam Pengelolaan Sampah;  Umum  (4) PJPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berkewajiban   an peraturan perundang-undangan.  Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga Pengelola Sampah   situasi darurat Pengelolaan Sampah sebagaimana dimaksud   LARANGAN  Yang dimaksud dengan “keadilan” adalah bahwa dalam   Pasal 38
 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:  c. mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat di semua   Pasal 11  mengumpulkan sampah dan bermitra dengan Pemerintah Daerah.   (5) Pengelola dalam menyediakan TPSSS-B3 sebagaimana dimaksud   Mandiri sebagaimana diatur dalam Pasal 40 dan Pasal 41 diatur   pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.  Pasal 68  Pengelolaan Sampah, Pemerintah Daerah memberikan   Cukup Jelas
 1. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau   kawasan;  Pengelolaan Sampah meliputi:  (5) Pemerintah Kalurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   pada ayat (4) harus mengajukan permohonan pendaftaran TPSSS-B3   dalam Peraturan Bupati.  BAB X  Setiap Orang dilarang:  kesempatan yang sama kepada masyarakat dan dunia   Pasal 39
 proses alam yang berbentuk padat.  d. meningkatkan kualitas lingkungan hidup;  a. Pengurangan sampah; dan  huruf d berkewajiban menyediakan TPS 3R pada kawasan   kepada Bupati untuk mendapat nomor registrasi TPSSS-B3.  Bagian Kedua  TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI  a. membuang sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan   usaha untuk berperan secara aktif dalam Pengelolaan   Cukup Jelas
 2. Pengelolaan Sampah adalah kegiatan yang sistematis, menye-  e. meningkatkan kesehatan masyarakat;   b. Penanganan sampah.  yang menjadi tanggung jawabnya.   (6) Pengelolaan Sampah yang Mengandung B3 dan Sampah   Produsen  Bagian Kesatu  dan disediakan;   Sampah.   Pasal 40
 luruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan   f.  menjadikan Sampah sebagai sumber daya; dan  Pasal 12  (6) Pemerintah Daerah memfasilitasi transferdepo dan/atau   Mengandung Limbah B3 dilaksanakan sesuai dengan keten-  Pasal 43  Penelitian, Pengembangan, Pengkajian,   b. membuang Sampah Spesifik tidak sesuai dengan peraturan   Huruf f  Cukup Jelas
 dan penanganan sampah.  g. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.  (1) Pengelolaan Sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11   transferstation, TPS, TPS 3R, PDU, TPST pada fasilitas umum,   tuan peraturan perundang-undangan.  (1) Produsen melaksanakan Pengelolaan Sampah secara mandi-  dan Penerapan Teknologi  perundang-undangan;  Yang dimaksud dengan “kesadaran” adalah bahwa dalam   Pasal 41
                                                                                                                                                           Cukup Jelas
          ri atau dapat bekerja sama dengan PJPS.
 3. Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah adalah kegiatan pe-  BAB II  wajib dilakukan oleh:  fasilitas sosial, dan kawasan yang dikelola oleh Lembaga Peng-  Paragraf 3  (2) Produsen dalam melakukan Pengelolaan Sampah wajib me-  Pasal 58  c. membakar sampah di tempat terbuka yang dapat menimbul-  Pengelolaan Sampah, setiap Orang agar memiliki sikap,   Pasal 42
                                                                                 kan polusi dan/atau mengganggu lingkungan;
                                                                                                                       kepedulian, dan kesadaran untuk mengurangi dan men-
 rencanaan, pelaksanaan, pembinaan, dan pengawasan pada   TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN TUGAS  a. Pemerintah Daerah;  elola Sampah Mandiri.  Pengelolaan Sampah yang Timbul Akibat Bencana
 kegiatan pengurangan dan penanganan sampah serta sistem   Bagian Kesatu  b. Pemerintah Kalurahan;  (7) Persyaratan TPS, TPS 3R, PDU, dan/atau TPST sebagai berikut:  Pasal 30  nyediakan TPS 3R di lokasi kegiatan.  (1) Dalam rangka mendukung kegiatan Pengelolaan Sampah,   d. menggunakan lahannya untuk dimanfaatkan sebagai tempat   angani sampah yang dihasilkannya.   Cukup Jelas
 tanggap darurat.  Tanggung Jawab  c. lembaga Pengelola Sampah; dan  a. tersedianya sarana untuk memilah sampah;  (1) Pemerintah Daerah bertanggung jawab melakukan Pengelo-  Pasal 44  Pemerintah Daerah dapat melakukan penelitian, pengem-  pembuangan akhir sampah;  Huruf g  Pasal 43
 4. Sampah Rumah Tangga adalah sampah yang berasal dari    Pasal 4  d. Orang.  b. lokasinya mudah diakses oleh alat pengangkut sampah;  laan Sampah yang Timbul Akibat Bencana skala Kabupaten.  (1) Produsen berhak atas pembinaan dari Pemerintah Daerah.   bangan, pengkajian, dan penerapan teknologi ramah ling-  e. membangun fasilitas Pengelolaan Sampah tanpa memenuhi   Yang dimaksud dengan “kebersamaan” adalah bahwa   Cukup Jelas
 kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk   Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kalurahan bertanggung jawab   (2) Lembaga Pengelola Sampah sebagaimana dimaksud pada   c. tidak mencemari lingkungan; dan  (2) Sampah yang Timbul Akibat Bencana sebagaimana dimaksud   (2) Produsen berkewajiban:  kungan.  persyaratan;  Pengelolaan Sampah diselenggarakan dengan melibatkan   Pasal 44
 tinja dan sampah spesifik.  menjamin terselenggaranya Pengelolaan Sampah yang baik dan   ayat (2) terdiri atas:  d. memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan.  pada ayat (1) yang mengandung B3 dan Limbah B3 diatur   a. menjaga kebersihan lingkungan;  (2) Penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan tek-  f.  melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbu-  seluruh pemangku kepentingan.   Cukup Jelas
 5. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga adalah sampah rumah   berwawasan lingkungan sesuai ketentuan Peraturan Perundang-un-  a.  lembaga Pengelola Sampah mandiri;  (8) Pengelompokkan sampah pada TPS/TPS 3R/TPST sebagai-  sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan   b. melakukan Pengelolaan Sampah sesuai dengan ketentuan   nologi ramah lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat   ka di tempat pemrosesan akhir; dan/atau  Huruf h  Pasal 45
 tangga yang berasal dari kawasan pemukiman, kawasan kom-  dangan.  b.  produsen; dan  mana dimaksud pada ayat (7) huruf a paling sedikit terdiri   mengenai Pengelolaan Sampah mengandung B3 dan Sampah   dalam Peraturan Daerah ini;   (1) dapat dilakukan dengan melibatkan:  g. membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan   Yang dimaksud dengan “kesehatan” adalah bahwa Peng-  Cukup Jelas
 ersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasi-  Pasal 5  c.  PJPS.  dari 5 (lima) jenis pengelompokan sebagai berikut:  Mengandung Limbah B3.  c. melaporkan kegiatan Pengelolaan Sampah secara berkala   a. perguruan tinggi;  teknis Pengelolaan Sampah.  elolaan Sampah harus menjamin kesehatan manusia.   Pasal 46
 litas umum, dan/atau fasilitas lainnya.  (1) Tanggung jawab Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud   Bagian Kedua  a. sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun   (3) Bencana skala Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   kepada Kepala Perangkat Daerah yang melaksanakan ur-  b. lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan pe-  Pasal 69  Huruf i  Cukup Jelas
 6. Sampah Spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentra-  dalam pasal 4 dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang me-  Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis  serta limbah bahan berbahaya dan beracun;  ditetapkan dengan Keputusan Bupati sesuai dengan ketentuan pe-  usan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup; dan  nerapan;  (1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud   Yang dimaksud dengan “keamanan” adalah bahwa Penge-  Pasal 47
 si, dan/atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus.  nyelenggarakan urusan bidang lingkungan hidup.  Sampah Rumah Tangga  b. sampah yang mudah terurai;  raturan perundang-undangan mengenai penanggulangan bencana.  d. menjaga dan memelihara prasarana dan sarana sampah   c. badan usaha atau swasta;  dalam Pasal 70 dikenai sanksi administratif.  lolaan Sampah harus menjamin dan melindungi masyara-  Cukup Jelas
 7. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3   (2) Tanggung jawab Pemerintah Kalurahan sebagaimana dimaksud   Pasal 13  c. sampah yang dapat digunakan kembali;  (4) Teknis pelaksanaan penanganan Sampah yang Timbul Akibat   yang digunakan dengan memperhatikan aspek kelayakan,   d. lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang   (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   kat dari berbagai dampak negatif.   Pasal 48
 adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang karena sifat,   dalam pasal 4 dilaksanakan oleh Lurah terhadap pembinaan   (1) Pengurangan Sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11   d. sampah yang dapat didaur ulang; dan  Bencana dilaksanakan sebagai bagian dari penanggulangan   keindahan, dan kesehatan lingkungan;   Pengelolaan Sampah; dan/atau  berupa:  Huruf j  Cukup Jelas
 konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun   masyarakat di bidang Pengelolaan Sampah dan pengambilan   huruf a meliputi kegiatan:  e. sampah selain sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf   bencana di Daerah.  Pasal 45  e. masyarakat.  a. teguran tertulis;  Yang dimaksud dengan “nilai ekonomi” adalah bahwa   Pasal 49
 tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak ling-  Sampah dari sumber sampai dengan pengangkutan ke TPS3R   a. pembatasan timbulan Sampah;  b, huruf c, dan huruf d.  (5) Pengelolaan Sampah yang Timbul Akibat Bencana dilaksana-  (1) Setiap produsen yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana   Pasal 59  b. penundaan pelayanan Pengelolaan Sampah;  sampah merupakan sumber daya yang mempunyai nilai   Cukup Jelas
 kungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,   di wilayah kerjanya.  b. pendauran ulang Sampah; dan/atau  Pasal 22  kan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2) dikenakan sanksi administratif.   Pemerintah Daerah dapat memfasilitasi setiap Orang yang meng-  c. penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan   ekonomi yang dapat dimanfaatkan sehingga memberikan   Pasal 50
 kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk   (3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi   c. pemanfaatan kembali Sampah.  (1) Pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf   Paragraf 4  (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   embangkan dan menerapkan teknologi Spesifik lokal untuk Peng-  usaha;  nilai tambah.  Cukup Jelas
 hidup lain.  pembinaan terhadap kepatuhan masyarakat mengenai Penge-  (2) Pengurangan Sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   c dilakukan dengan menggunakan alat pengangkutan Sampah   Pengelolaan Puing Bongkaran Bangunan  berupa:  elolaan Sampah yang berwawasan lingkungan sebagaimana dimaksud   d. rekomendasi pembatalan dan/atau pencabutan perizinan   Pasal 3  Pasal 51
                                                                                                                                                           Cukup Jelas
                                                                                   usaha; dan/atau
                                                                                                                       Cukup Jelas
 8. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya di-  lolaan Sampah di wilayahnya masing-masing.  diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dengan melakukan   sesuai dengan jenis Sampah.  Pasal 31  a. peringatan tertulis;  dalam Pasal 60 ayat (1).  Bagian Kedua  e. denda administratif.  Pasal 4  Pasal 52
          b. penghentian sementara sebagian, atau seluruhnya kegiatan;
 sebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan   (4) Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan bidang   kegiatan sebagai berikut:  (2) Alat pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud pada   (1) Pengelolaan Puing Bongkaran Bangunan menjadi tanggung
 yang mengandung B3.  perdagangan bertanggung jawab dalam pengambilan Sampah   a. menetapkan target pengurangan sampah secara bertahap   ayat (1) meliputi:  jawab pemilik rumah, pengelola Kawasan Permukiman, peng-  dan/atau  Penyediaan Sistem Informasi  (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penjatuhan sanksi   Cukup Jelas  Cukup Jelas
 9. Sampah yang Mengandung B3 adalah sampah yang berasal   dari Sumber Sampah pada kios, los dan pelataran di pasar   dalam jangka waktu tertentu;  a. gerobak sampah;  elola Kawasan Komersial, pengelola Kawasan Industri, peng-  c. penutupan tempat usaha.   Pasal 60  administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur   Pasal 5  Pasal 53
 dari rumah tangga dan kawasan yang mengandung B3.  sampai dengan pengumpulan ke TPS.  b. pemantauan dan supervisi pelaksanaan rencana peman-  b. kendaraan bermotor roda tiga;  elola Kawasan Khusus, pengelola fasilitas umum, pengelola   (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan tahapan pene-  (1) Pemerintah Daerah menyediakan sistem informasi Pengelo-  dalam Peraturan Bupati.  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 10. Sampah yang Mengandung Limbah B3 adalah sampah yang   (5) Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan bidang   faatan bahan produksi ramah lingkungan oleh pelaku usaha;   c. kendaraan jenis pick up sampah; dan  fasilitas sosial dan pengelola fasilitas lainnya.  rapan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat   laan Sampah.  BAB XIV  Pasal 6  Pasal 54
 berasai dari rumah tangga dan kawasan yang mengandung   pariwisata bertanggung jawab dalam pengambilan Sampah   c. fasilitasi penerapan teknologi yang ramah lingkungan;  d. truk sampah.   (2) Pengelolaan Puing Bongkaran Bangunan sebagaimana dimaksud   (2) diatur dalam Peraturan Bupati.  (2) Sistem informasi Pengelolaan Sampah sebagaimana dimaksud   PEMBINAAN DAN PENGAWASAN  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 Limbah B3.  dari Sumber Sampah di daya tarik wisata sampai dengan   d. fasilitasi kepada masyarakat dan dunia usaha dalam mengem-  (3) Alat pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud pada   pada ayat (1) dilaksanakan dengan memastikan Puing Bong-  Bagian Ketiga  pada ayat (1) dikelola oleh Perangkat Daerah yang menyeleng-  Pasal 70  Pasal 7  Pasal 55
 11. Sampah yang Timbul Akibat Bencana adalah material organik   pengumpulan ke TPS.  bangkan dan memanfaatkan hasil daur ulang, pemasaran   ayat (2) disediakan lembaga pengelola sampah sesuai dengan   karan Bangunan tidak tercampur dengan Sampah Spesifik   PJPS  garakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup be-  (1) Pemerintah Daerah melaksanakan Pembinaan dan pengawa-  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 dan anorganik yang bersifat padat yang timbul akibat bencana   Bagian Kedua  hasil produk daur ulang, dan guna ulang sampah;  kewenangannya.   lainnya dan melakukan pengangkutan ke lokasi yang ditetap-  Pasal 46  kerjasama dengan Perangkat Daerah yang melaksanakan   san Pengelolaan Sampah.  Pasal 8  Pasal 56
 alam, bencana nonalam, atau bencana sosial.  Wewenang  e. melakukan kegiatan edukasi dan fasilitasi Pengelolaan   (4) Alat pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud pada   kan oleh Pemerintah Daerah.  (1) PJPS dapat dibentuk oleh setiap Orang.  urusan pemerintahan bidang komunikasi dan informatika.  (2) Ketentuan mengenai Pembinaan dan Pengawasan Pengelo-  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 12. Puing Bongkaran Bangunan adalah puing yang berasal dari   Pasal 6  Sampah organik untuk diselesaikan di sumbernya;  ayat (2) huruf d dengan persyaratan sebagai berikut:  Pasal 32  (2) PJPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk   (3) Informasi Pengelolaan Sampah sebagaimana dimaksud pada   laan Sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur   Pasal 9  Pasal 57
 kegiatan membongkar atau merobohkan seluruh atau seba-  (1) Dalam menyelenggarakan Pengelolaan Sampah, Pemerintah   f. pengawasan penerapan label produk yang ramah lingkungan;  a. menggunakan bak dengan penutup;  Pengelolaan Puing Bongkaran Bangunan dilaksanakan sesuai   penyedia jasa perorangan atau badan usaha.  ayat (1) paling sedikit memberikan informasi mengenai:  dalam Peraturan Bupati.  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 gian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan dan/  Daerah mempunyai kewenangan meliputi:  g. melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat untuk meng-  b. tinggi bak paling tinggi 1,4 (satu koma empat) meter;  dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  (3) PJPS dapat dimanfaatkan oleh setiap Orang yang belum dapat     a. produk hukum terkait Pengelolaan Sampah;  BAB XV  Pasal 10  Pasal 58
 atau prasarana dan sarananya.  a. menetapkan kebijakan dan strategi Pengelolaan Sampah   hindari pembuangan sampah sembarang atau sampah liar;  c. memiliki sekat pemisah;  Paragraf 5  melaksanakan kewajibannya melakukan Pengelolaan Sampah   b. dokumen kebijakan dan perencanaan Pengelolaan Sampah;  PENDANAAN  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 13. Sampah yang Secara Teknologi Belum Dapat Diolah adalah   berdasarkan kebijakan nasional dan Daerah Istimewa   h. pengurangan penggunaan plastik dalam aktivitas kehidu-  d. terdapat alat pengungkit; dan/atau  Pengelolaan Sampah yang Secara Teknologi   secara mandiri.  c. laporan kinerja penanganan Sampah dan pengurangan   Pasal 71  Pasal 11  Pasal 59
 Sampah yang penanganannya secara teknologi belum tersedia   Yogyakarta;  pan sehari-hari; dan  e. bak sampah tidak bocor.  Belum Dapat Diolah  Pasal 47  Sampah;  Pendanaan Pengelolaan Sampah di Daerah bersumber dari:   Cukup Jelas  Cukup Jelas
 di Indonesia.  b. menyelenggarakan Pengelolaan Sampah di Daerah sesuai   i. melakukan kegiatan pengurangan sampah di masing-ma-  (5) Pengangkutan sampah dilakukan dengan memperhatikan   Pasal 33  (1) PJPS berhak:   d. sumber Sampah;  a. anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan/atau  Pasal 12  Pasal 60
 14. Sampah yang Timbul Secara Tidak Periodik adalah Sampah   dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang dite-  sing lingkungan tempat kerja Perangkat Daerah dan/atau   faktor keamanan dan keselamatan pengguna jalan.   (1) Pemerintah Daerah bertanggung jawab melakukan Pengelo-  a. mendapatkan pembinaan dari Pemerintah Daerah; dan  e. timbulan Sampah;  b. sumber pendanaan lain yang sah dan tidak mengikat sesuai   Cukup Jelas  Cukup Jelas
 yang timbul dari kegiatan manusia yang sewaktu-waktu dapat   tapkan oleh pemerintah;  fasilitas umum.  Pasal 23  laan Sampah yang Secara Teknologi Belum Dapat Diolah.   b. memungut biaya jasa pelayanan sampah kepada pelanggan.    f. komposisi Sampah;  dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  Pasal 13  Pasal 61
 terjadi, volumenya besar dan perlu penanganan khusus.  c. mengatur Pengelolaan Sampah dari sumber Sampah pada   (3) Pengurangan Sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   (1) Pengangkutan Sampah dilakukan dari sumber sampah ke:  (2) Bupati dapat mengusulkan Sampah untuk ditetapkan menja-  (2) PJPS berkewajiban:  g. karakteristik Sampah;  BAB XVI  Ayat (1)  Cukup Jelas
 15. Teknologi adalah cara, metode, atau proses penerapan dan   fasilitas umum, TPS, TPS 3R, atau non-tempat tinggal,   diselenggarakan oleh pelaku usaha dalam melaksanakan ke-  a. transferdepo;  di Sampah yang Secara Teknologi Belum Dapat Diolah.  a. menjaga kebersihan lingkungan;  h. status pengelolaan kawasan;  KETENTUAN PENUTUP  Cukup Jelas  Pasal 62
                                                                                                                                                           Cukup Jelas
 pemanfaatan berbagai disiplin llmu Pengetahuan yang ber-  kemudian ke TPST dengan mengacu kriteria dan standar   giatan menggunakan bahan produksi yang menimbulkan   b. transferstation;   (3) Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan   b. menaati ketentuan izin;  i. fasilitas Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah   Pasal 72  Ayat (2)
 manfaat dalam pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan   minimal lokasi penanganan akhir Sampah sesuai dengan   Sampah sedikit mungkin, dapat diguna ulang, dapat didaur   c. TPS; atau  kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan   c. melakukan Pengelolaan Sampah berwawasan lingkungan;  Sejenis Sampah Rumah Tangga, Sampah Spesifik;  Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah   Huruf a  Pasal 63
 peningkatan kualitas kehidupan manusia.  ketentuan peraturan perundang-undangan;  ulang, dan/atau mudah diurai oleh proses alam.  d. TPS 3R;  menuju PDU/TPST setelah dilakukan pemilahan.   di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup   d. menjaga dan memelihara prasarana dan sarana sampah   j. daftar teknologi Pengelolaan Sampah yang sesuai dengan   Kabupaten Bantul Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sam-  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 16. Kawasan Permukiman adalah kawasan hunian dalam bentuk   d. mendorong dan mendukung masyarakat untuk melakukan   (4) Pengurangan Sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   (2) Mekanisme pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud   disertai informasi mengenai:  yang digunakan dengan memperhatikan aspek kelayakan,   Standar Nasional Indonesia dan/atau standar lain yang   pah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga   Huruf b  Pasal 64
 klaster, apartemen, kondominium, asrama, dan sejenisnya.  kegiatan Pengelolaan Sampah mandiri;  diselenggarakan oleh masyarakat dalam melakukan kegiatan   pada ayat (1) sebagai berikut:  a. sumber Sampah;  keindahan, dan kesehatan lingkungan; dan  berlaku;  (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2019 Nomor 2), di-  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 17. Kawasan Komersial adalah kawasan tempat pemusatan ke-  e. menetapkan lokasi TPS, TPS 3R, FPSS, PDU dan/atau TPST;  menggunakan bahan yang dapat diguna ulang, didaur ulang,   a. sampah rumah tangga ke transferdepo dan/atau transfer-  b. jenis Sampah; dan/atau  e. melaporkan kegiatan Pengelolaan Sampah secara berkala   k. pelaku usaha Pengelolaan Sampah yang telah mendapatkan   cabut dan dinyatakan tidak berlaku.   Huruf c  Pasal 65
 giatan usaha perdagangan dan/atau jasa yang dilengkapi   f. melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala ter-  dan/atau mudah diurai oleh proses alam.  station, TPS menjadi tanggung jawab Lembaga Pengelola   c. karakteristik Sampah.  kepada Kepala Perangkat Daerah yang menyelenggarakan   izin dari Pemerintah Daerah; dan  Pasal 73  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 dengan sarana dan prasarana penunjang.  hadap Pengelolaan Sampah di TPS, TPS 3R, FPSS, PDU   Pasal 14  Sampah Mandiri;  (4) Pengelolaan Sampah yang Secara Teknologi Belum Dapat   urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup.  l. informasi lain terkait Pengelolaan Sampah Rumah Tangga   Peraturan Bupati sebagai Pelaksana peraturan Daerah ini ditetap-  Huruf d  Pasal 66
                      Pasal 48
                                                                                                                                                           Cukup Jelas
 18. Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan   dan/atau TPST sesuai ketentuan perundang-undangan   (1) Pembatasan timbulan Sampah sebagaimana dimaksud dalam   b. sampah pada kawasan yang dikelola oleh Produsen atau   Diolah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan pe-  (1) Persyaratan pembentukan PJPS sebagaimana dimaksud dalam   dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, serta Sampah   kan paling lama 2 (dua) tahun sejak peraturan daerah ini diun-  Cukup Jelas  Pasal 67
                                               Spesifik yang diperlukan dalam rangka Pengelolaan Sampah.
                                                                                                                       Huruf e
                                                                               dangkan.
 industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang.  yang berlaku;  Pasal 13 ayat (1) huruf a dilaksanakan untuk mengurangi   PJPS, pengangkutan sampah dari sumber sampah sampai   rundang-undangan.
 19. Kawasan Khusus adalah wilayah yang bersifat khusus yang   g. melakukan pembinaan dan pengawasan kinerja Pengelo-  timbulan Sampah yang dilakukan sejak sebelum dihasilkannya   ke transferdepo dan/atau transferstation, TPS/TPS 3R   Paragraf 6  Pasal 46 yaitu:  (4) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus dapat   Pasal 74  Yang dimaksud dengan edukasi adalah kegiatan pening-  Cukup Jelas
 digunakan untuk kepentingan nasional/berskala nasional.  laan Sampah yang dilaksanakan oleh Pihak Lain;   suatu produk dan/atau kemasan produk sampai dengan saat   menjadi tanggung jawab Produsen atau PJPS;  Pengelolaan Sampah yang Timbul Secara Tidak Periodik  a. mempunyai prasarana dan sarana Pengelolaan Sampah   diakses oleh setiap Orang.  Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.   katan kapasitas masyarakat yang dilakukan antara lain   Pasal 68
 20. Pengelola Sampah adalah Orang yang bertanggung jawab   h. menindaklanjuti pengaduan masyarakat dan penyelesaian   berakhirnya kegunaan produk dan/atau kemasan produk.  c. sampah dari transferdepo dan/atau transferstation, TPS   Pasal 34  termasuk alat pengangkut;  BAB XI  Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengun-  melalui sosialisasi dan pelatihan.   Cukup Jelas
 mengelola sampah pada tempat-tempat tertentu antara lain   sengketa Pengelolaan Sampah sesuai dengan kewenga-  (2) Pembatasan timbulan Sampah sebagaimana dimaksud pada   yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Sampah Mandiri   (1) Pengelolaan Sampah yang Timbul Secara Tidak Periodik wa-  b. mempunyai manajemen Pengelolaan Sampah;  PERAN SERTA MASYARAKAT  dangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam   Huruf f  Pasal 69
 Kawasan Permukiman, Kawasan Komersial, Kawasan Industri,   nannya; dan  ayat (1) meliputi:  dan Produsen, TPS 3R yang dikelola oleh PJPS dan Peme-  jib dilakukan oleh:  c. melayani Pengelolaan Sampah anorganik;   Pasal 61  Lembaran Daerah Kabupaten Bantul.   Cukup Jelas  Cukup Jelas
 Kawasan Khusus, dan fasilitas lainnya.  i. menyusun dan menyelenggarakan sistem tanggap darurat   a. penggunaan barang dan/atau kemasan yang ramah lingkung-  rintah Kalurahan ke lokasi TPST menjadi tanggung jawab   a. pemerintah Daerah;  d. memiliki persetujuan lingkungan;   (1) Masyarakat berperan serta dalam Pengelolaan Sampah.  Huruf g  Pasal 70
 21. Orang adalah perorangan, kelompok/forum, organisasi pro-  Pengelolaan Sampah sesuai dengan kewenangannya.  an, dapat diguna ulang, dapat didaur ulang, dan/atau mudah   Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan peme-  b. pengelola kawasan atau fasilitas; atau  e. memiliki perizinan berusaha berbasis risiko; dan  (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   Ditetapkan di Bantul  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 fesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial politik, dan/  (2) Penetapan lokasi TPS, TPS 3R, FPSS, PDU dan/atau TPST   diurai oleh proses alam;  rintahan di bidang lingkungan hidup; dan  c. setiap Orang.  f. memiliki kemitraan dengan Pemerintah Daerah.  dapat berupa:  pada tanggal …   Huruf h  Pasal 71
 atau organisasi yang berbadan hukum.   Sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meru-  b. membatasi penggunaan barang berbahan plastik;   d. Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan peme-  (2) Sampah yang Timbul Secara Tidak Periodik meliputi:  (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan PJPS sebagai-  a. menjaga kebersihan lingkungan;   Cukup Jelas  Cukup Jelas
 22. Produsen adalah pelaku usaha yang memproduksi barang,   pakan bagian dari rencana umum tata ruang Daerah.  c. menghindari penggunaan barang dan/atau kemasan sekali   rintahan di bidang lingkungan hidup melakukan pengang-  a. Sampah yang timbul dari kegiatan massal;  mana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.  b. pemberian saran, usul, pengaduan, pertimbangan, dan           BUPATI BANTUL,  Huruf i  Pasal 72
                                                                                                                                                           Cukup Jelas
 mendistribusikan barang yang menggunakan kemasan, atau   Pasal 7  pakai; dan/atau  kutan sampah dari:  b. Sampah berukuran besar; dan  Pasal 49  pendapat dalam upaya peningkatan Pengelolaan Sampah            Cukup Jelas
 menjual barang dengan menggunakan wadah yang tidak dapat   Dalam menyelenggarakan Pengelolaan Sampah, Pemerintah Ka-  d. mendaur ulang sampah menjadi benda lain yang bermanfaat.  1. fasilitasi umum mulai dari sumber sampah, transfer-  c. Sampah yang timbul dari sungai, perairan daratan dan   Jasa layanan Pengelolaan Sampah yang disediakan oleh PJPS   di wilayahnya;    Ayat (3)  Pasal 73
 atau sulit terurai oleh proses alam termasuk penyedia jasa.  lurahan mempunyai kewenangan meliputi:  (3) Ketentuan mengenai pembatasan timbulan Sampah sebagai-  depo dan/atau transferstation, TPS/ TPS 3R/PDU sam-  saluran air lainnya.  meliputi:  c. aktif dalam kegiatan pengurangan, pengumpulan, pemi-  Cukup Jelas  Cukup Jelas
 23. Sumber Sampah adalah asal timbulan sampah.  a. menetapkan kebijakan dan strategi Pengelolaan Sampah ber-  mana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Bupati.  pai ke TPST; dan/atau  (3) Pengelolaan Sampah yang Timbul Secara Tidak Periodik se-  a. jasa pemilahan sampah;  lahan, pengangkutan, dan pengolahan sampah; dan/atau   ABDUL HALIM MUSLIH  Ayat (4)  Pasal 74
 24. Sampah Organik adalah sampah yang berasal atau dihasilkan   dasarkan kebijakan Daerah;  Pasal 15  2. selain fasilitasi umum dari transferdepo dan/atau trans-  bagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:  b. jasa pengumpulan sampah;  d. pemberian pendidikan dan pelatihan, kampanye, dan   Cukup Jelas  Cukup Jelas
 oleh makhluk hidup yang terdiri dari bahan yang mudah terurai   b. melakukan Pengelolaan Sampah;   Setiap Orang berkewajiban melakukan pendauran ulang sampah   ferstation, TPS/TPS 3R/PDU sampai ke TPST.  a. pengurangan; dan  c. jasa pengangkutan sampah; dan  pendampingan dalam Pengelolaan Sampah.  Diundangkan di Bantul  Pasal 14
 melalui proses alam.  c. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Pengelo-  sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b dengan   (3) Pelaksanaan pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud   b. penanganan.  d. jasa pengolahan sampah.  BAB XII  pada tanggal …  Cukup Jelas  TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR …
 25. Sampah Anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan   laan Sampah tingkat Kalurahan;   cara menggunakan bahan yang dapat didaur ulang.   pada ayat (2) tetap menjamin terpilahnya sampah sesuai den-  (4) Pengelolaan Sampah yang Timbul Secara Tidak Periodik se-  Pasal 50  HAK, TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT  SEKRETARIS DAERAH   Pasal 15
                                                                                                                       Cukup Jelas
 yang sebagian maupun keseluruhan yang tidak dapat diurai-  d. menindaklanjuti pengaduan masyarakat dan penyelesaian   Pasal 16  gan jenis sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21   bagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai den-  (1) PJPS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud   Bagian Kesatu  KABUPATEN BANTUL,                     Pasal 16
                                                           Hak

          dalam Pasal 47 ayat (2) dikenakan sanksi administratif.
 kan oleh alam, atau hanya dapat diuraikan dalam waktu ter-  sengketa Pengelolaan Sampah sesuai dengan kewenganannya;  (1) Produsen wajib melakukan pendauran ulang sampah dengan cara:  ayat (8).  gan Peraturan Perundang-undangan.  Bapak/Ibu/Saudara dapat
 tentu yang meliputi sampah yang dapat digunakan kembali,   e. memfasilitasi masyarakat untuk melakukan kegiatan Pengelo-  a. menyusun program pendauran ulang sampah sebagai bagian   Pasal 24  Pasal 35  (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   Pasal 62  Cukup Jelas
 sampah yang dapat didaur ulang, dan/atau sampah lainnya.  laan Sampah mandiri; dan  dari usaha  dan/atau kegiatannya;  (1) Pengolahan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19   (1) Pengelola kawasan atau fasilitas dan Setiap Orang yang me-  berupa:  Masyarakat berhak:  Pasal 17  memberikan masukan terhadap
 26. Daur Ulang adalah kegiatan mendaur suatu bahan yang tidak   f.  mengusulkan lokasi TPS 3R.  b. menggunakan bahan baku produksi yang dapat didaur ulang;   huruf d dilakukan dengan cara:  langgar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34   a. peringatan tertulis;  a. mendapatkan pelayanan dalam Pengelolaan Sampah dari   AGUS BUDIRAHARJA  Cukup Jelas  Rancangan Peraturan Daerah ini melalui:
 berguna menjadi bahan lain yang berguna setelah melalui   Bagian Ketiga  dan/atau  a. pemadatan;  ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa:  b. penghentian sementara sebagian, atau seluruhnya kegiatan;   Pemerintah Daerah dan/atau Pihak Lain yang diberi tanggung   Pasal 18
 proses pengolahan.  Tugas  c. menarik kembali sampah dari produk dan kemasan produk   b. pengomposan;  a. teguran tertulis;  dan/atau  jawab untuk itu;  Cukup Jelas  e-Mail: hukum@bantulkab.go.id
 27. Tempat Penampungan Sementara yang selanjutnya disingkat   Pasal 8  untuk didaur ulang.  c. daur ulang materi;  b. denda administrasi;  c. penutupan tempat usaha.   b. berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, peny-  LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN … NOMOR …  Pasal 19  dengan batasan waktu 5 Hari sejak
 TPS adalah tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pen-  Tugas Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Sampah meliputi:  (2) Program pendauran ulang sampah sebagaimana dimaksud   d. daur ulang energi; dan/atau  c. penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan   (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan tahapan pene-  elenggaraan dan pengawasan di bidang Pengelolaan Sampah;  NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL,   Cukup Jelas  Publikasi Rancangan Peratusan Daerah ini.
 dauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan   a. menumbuhkembangkan dan meningkatkan kesadaran dan   pada ayat (1) huruf a menjadi salah satu persyaratan untuk   e. cara lainnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan   usaha; dan/atau  rapan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat   c. memanfaatkan, mengolah dan membuang Sampah sesuai   DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR: (…/…)  Pasal 20
 sampah terpadu.  budaya masyarakat;  memperoleh dokumen lingkungan dan/atau izin lingkungan.   teknologi.  d. pencabutan izin usaha.  (2) diatur dalam Peraturan Bupati.  dengan ketentuan yang ada;  Cukup Jelas
   1   2   3   4   5   6   7   8