Page 4 - Bahan Ajar Perbaikan Kerusakan Penguat Audio
P. 4
MODUL PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERALATAN AV TINGKAT XII
e. Speaker
Speaker berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Semakin besar
daya sebuah speaker biasanya semakin besar pula bentuk fisiknya. Secara umum
speaker terbagi menjadi tiga, yaitu Woofer (bass), Squaker (middle), dan tweeter
(high). Impedansi speaker antara 4 ohm, 8 ohm dan 16 ohm. Saat ini ada juga
speaker yang disebut dengan subwoofer, yaitu speaker yang mampu mereproduksi
sinyal audio dengan frekuensi yang sangat rendah dibawah woofer.
f. Power Supply
Power Supply merupakan rangkaian pencatu daya untuk semua rangkaian. Secara
umum power supply mengeluarkan dua jenis output, yaitu output teregulasi dan tidak
teregulasi. Output teregulasi dipakai untuk rangkaian pengatur nada dan penguat
awal, sementara rangkaian power supply tidak teregulasi dipakai untuk rangkaian
power amplifier.
3. Klasifikasi Penguat akhir
a. Po-amp System OTL
OTL (Output TransformerLess) adalah system audio po-amp yang tidak
menerapkan transformator impedansi di jalur keluaran (output) nya, akan tetapi
menerapkan kondensator kopel untuk melimpahkan sinyal audio kepada speaker.
System ini memperbaharui system OT dan mempunyai keunggulan dalam hal
tanggapan frekwensinya. Perangkat system Hi-fi (high fidelity) generasi awal dibuat
dengan amplifier system ini. System ini menjadi system yang paling populer dan
paling banyak digunakan dalam keperluan daya audio kecil. Banyak perusahaan
pembuat parts elektronik mengeluarkan produk-produk IC audio dengan system
OTL, baik untuk keperluan mono amplifier ataupun untuk keperluan stereo amplifier
dengan daya output yang bervariasi.
b. Power Amplifier system OCL
Keterbatasan po-amp system OTL salah satunya adalah sulitnya untuk
dikembangkan sebagai penguat “super-power” (berdaya sangat besar). Hal ini
disebabkan karena menerapkan supply tegangan tunggal dan juga karena selalu ada
keperluan terhadap kondensator kopel kepada speaker yang harus memenuhi syarat-
syarat tertentu. Jika tegangan supply semakin ditinggikan, maka kondensator kopel
ini harus mampu bertahan terhadap tegangan yang tinggi pula. Begitu juga
kondensator perata (smoothing condensator) pada rangkaian power supply-nya.
Po-amp system OCL (Output Capacitor Less) memperbaiki kelemahan ini. Ia
adalah system power amplifier yang tidak lagi menerapkan kondensator kopel di
jalan output-nya.
Moh Ali Akbar Navi
NIM.19529299013 4