Page 20 - XII WAJIB KELAS IPA_SEJARAH INDONESIA-converted
P. 20
Frans Kaisiepo (1921-1979) adalah salah seorang tokoh yang mempopulerkan lagu
Indonesia Raya di Papua saat menjelang Indonesia merdeka. Ia juga turut berperan dalam
pendirian Partai Indonesia Merdeka (PIM) pada tanggal 10 Mei 1946. Pada tahun yang sama,
Kaisiepo menjadi anggota delegasi Papua dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan,
dimana ia sempat menyebut Papua (Nederlands Nieuw Guinea) dengan nama Irian yang
konon diambil dari bahasa Biak dan berarti daerah panas. Namun kata Irian tersebut malah
diberinya pengertian lain : “Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands (Kemensos, 2013).
Dalam konferensi ini, Frans Kaisiepo juga menentang pembentukan Negara Indonesia Timur
(NIT) karena NIT tidak memasukkan Papua ke dalamnya. Ia lalu mengusulkan agar Papua
dimasukkan ke dalam Keresidenan Sulawesi Utara.
1. Para Raja yang Berkorban Untuk Bangsa:
Sultan Hamengku Buwono IX dan Sultan Syarif Kasim II
Saat Indonesia merdeka, di Indonesia, masih ada kerajaan-kerajaan yang berdaulat.
Hebatnya, para penguasa kerajaan-kerajaan tersebut lebih memilih untuk meleburkan
kerajaan mereka ke dalam negara Republik Indonesia. Hal ini bisa terjadi tak lain
karena dalam diri para raja dan rakyat di daerah mereka telah tertanam dengan begitu
kuat rasa kebangsaan Indonesia
TUGAS VI
Cobalah kalian cari dari berbagai sumber, raja-raja di beberapa wilayah
Indonesia yang lebih memilih untuk meleburkan wilayah kekuasaannya ke dalam
negara kesatuan RI. Tuliskan asal daerah mereka, dan bagaimana peran yang mereka
lakukan dalam upaya integrasi tersebut!