Page 9 - FLIPBOOK HAKIKAT MENCINTAI ALLAH SWT
P. 9
cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’:
90)
Apabila terlalu besar dan mendominasi rasa takut (khauf), maka akan terjerumus
dalam akidah khawarij yang putus asa dari rahmat Allah padahal Allah Maha Pengasih.
Apabila terlalu besar dan mendominasi rasa raja’ (berharap), maka akan terjerumus dalam
akidah murji’ah yang menghilangkan rasa takut kepada Allah, hanya menonjolkan
ampunan dan rasa harap padahal Allah juga “syadidul iqab” yaitu keras azabnya.
Karenanya dua hal ini dimisalkan seperti sayap burung, tidak boleh ada yang lebih berat
atau rusak sebelah. Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata,
ُ
اللهُفاخيُ،رئاطللُُ ر يحانجلاكُفوخلاوُءاجرلاُُ ر يبُاللهُُلإُُ ر يسيُُدبعلاوُ
هوجريو
“Seorang hamba harus beribadah kepada Allah di antara raja’ dan khauf sebagaimana
dua sayap burung.”
Ada beberapa keadaan di mana salah satu dari khauf dan raja’ ini perlu sedikit
mendominasi. Misalnya:
Ketika sakit yang akan mengantarkan kematiannya, maka perbanyak rasa raja’ (berharap)
kepada Allah akan pahala ibadah-ibadah yang dulu pernah dilakukan. Apalagi ibadah
tersebut adalah ibadah yang disembunyikan, hanya Allah dan ia yang tahu serta benar-
benar hanya mengharap wajah Allah saja.
Hal ini sebagaimana hadis Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam yang mengajarkan
kita agar meninggal dalam keadaan berhusnuzhan kepada Allah. Beliau bersabda,
َ
َ َ َ َّ َّ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ َ
ُ لجوُُزعُُِ للَّابُُنظلاُُنسحيُُوهوُُلإُُمكدحأُُنتوميُُل
ِ
ِ
ِ
“Jangan salah seorang diantara kamu meninggal dunia kecuali dia berprasangka baik
kepada Allah Azza Wa jalla.”
Para ulama berbeda pendapat mengenai manakah yang lebih
didahulukan/didominasikan, apakah rasa harap atau rasa takut kepada Allah, ada beberapa
pendapat:
Imam Ahmad rahimahullah berkata:
Hakikat Mencintai Allah SWT, Khauf, Raja’, dan Tawakal Kepada-Nya 8