Page 59 - 1new.cdr
P. 59
TAMBAHAN INFO
Tambahan I nfo
Ketika I ndonesia mengalamai krisis moneter pada tahun 1997 yang kemudian
mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi, untuk mengantisipasi anjloknya nilai
rupiah, pemerintah melakukan kebijakan fiskal dan moneter diantaranya sebagai
berikut.
a.Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar, pemerintah menjalankan kebijakan
fiskal,yaitu dengan cara menekan pengeluaran dan menunda pembayaran –
pembayaran yang tidak mendesak.
b.Bank I ndonesia meningkatkan suku Bungan sehingga suku bunga SB I (Sertifikat
Bank I ndonesia) mencapai 70% dengan maksud membatasi ekspansi kredit
perbankan dan menarik uang yang beredar dari sistem perbankan dikonversi ke
dalam SB I pada Bank I ndonesia.
c.Bank I ndonesia melakukan intervensi pasar dengan menjual dolar pada saat
diperlukan jika rupiah menunjukkan tanda – tanda yang benar – benar
mengkhawatirkan (nilainya merosot tajam).
d.Pembatalan dan penundaan berbagai mega proyek pemerintah guna memperketat
pengeluaran melalui APB N serta mengurangi laju impor barang agar cadangan
devisa tidak semakin terkuras. Demikian pula pihak swasta diimbau untuk menunda
berbagai proyek yang bernilai besar agar impor dapat dikurangi guna menolong
cadangan devisa nasional.
Bagaimana teman-teman
seru kan belajar
menegenai kebijakan
Moneter dan kebijakan
Fiskal
51